"Saya melihat tulisan ini dan itu membuat saya duduk dan berkata, 'Wow,'" kata direktur program ilmiah Asosiasi Alzheimer, Keith Fargo.
Dia mengatakan penelitian membuat hubungan viral jauh lebih masuk akal tetapi memperingatkan bahwa penelitian ini tidak akan memengaruhi bagaimana pasien saat ini diperlakukan.
Baca Juga : Studi: Manusia Ternyata Mampu Mengenali 5000 Wajah Sekaligus!
Jika temuan berjalan dengan baik, mereka dapat mengubah cara pandang para ilmuwan untuk mencari cara baru untuk mengobati atau mencegah Alzheimer, kata Dr. Miroslaw Mackiewicz dari National Institute on Aging NIH.
NIH mendanai studi langkah pertama untuk melihat apakah obat antiviral menguntungkan orang-orang yang memiliki Alzheimer ringan dan virus herpes yang berbeda.
"Hanya memiliki virus herpes, tidak berarti Anda akan terkena Alzheimer," kata Tanzi menekankan. Virus itu bahkan mungkin tidak menembus otak.
Tetapi dalam penelitian lain yang akan segera dipublikasikan, Tanzi menunjukkan secara biologis bagaimana HHV6 dan virus herpes penyebab sakit dapat memicu atau "membelah" pembentukan plak amiloid, mendukung temuan tim Mount Sinai.
Tanzi tidak ingin menganggap virus adalah satu-satunya tersangka munculnya Alzheimer.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Gerakan Global Mengurangi Garam, Penduduk Cina Paling Banyak Mengonsumsi Makanan Asin
"Makalah dari Mount Sinai memberitahu kita sisi lain dari penyebab Alzheimer, namuan kita masih harus terus mencari kaitan antara mikroba dan Alzheimer," kata Tanzi, yang mencari bakteri dan serangga lain dalam apa yang disebut Brain Microbiome Project. "Otak selalu dianggap tempat yang steril. Itu sama sekali tidak benar." (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | The Daily Sabah |
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR