Tak Perlu Berhenti Makan Nasi Agar Berat Badan Turun, Cukup Terapkan Teknik Masak Ini untuk Kurangi Kalori Nasi Putih hingga 50%!

By Cecilia Ardisty, Selasa, 9 Juni 2020 | 05:30 WIB
Ilustrasi memasak nasi (freepik.com)

Nakita.id - Tahukah Moms cara masak suatu makanan bisa membantu kita tetap sehat.

Salah satunya memasak nasi dengan teknik tertentu dapat mengurangi kalori sampai 50%.

Lantas, bagaimana teknik masak nasi yang dapat bantu mengurangi kalori ini?

Baca Juga: Contek Cara Memasak Nasi Merah Agar Rasanya Tetap Enak Seperti Nasi Putih, Mudah Sekali Moms!

Sekedar informasi nasi mengandung 240 kalori yang bisa berubah menjadi lemak jika tidak segera dibakar.

Maka tak heran bagi kita yang sedang diet, nasi merupakan makanan yang kita hindari.

Namun, terkadang tidak makan nasi akan membuat tubuh lemas dan tak bersemangat.

Baca Juga: Ternyata Cara Masak Nasi yang Kerap Dilakukan Selama Ini Salah! Ahli Buktikan dengan Hal Ini Bahayanya, Mulai Sekarang Coba Ganti dengan Cara Ini

Maka teknik masak nasi yang mampu menurunkan kalori hingga 50% dapat bantu program diet Moms.

Tim peneliti dari College of Chemical Sciences di Sri Lanka yang dipimpin oleh Sudhair James menemukan cara memasak nasi yang bisa mengurangi kalorinya hingga 50%.

James mengatakan dalam National Meeting and Exposition of the American Chemical Society pada bulan Maret 2015, metode memasak nasi ini sangat sederhana.

Moms hanya perlu sepanci air mendidih.

Baca Juga: Gila Makan Saat Lebaran, Antara Lontong, Ketupat, dan Nasi, Ternyata Ini yang Lebih Aman Dimakan

Lalu, masukkan satu sendok teh minyak kelapa untuk setiap setengah cangkir beras yang dimasak sebelum Moms memasukkan berasnya.

"Setelah matang, kita biarkan dingin di kulkas selama 12 jam. Begitu saja,” ujar James kepada Washington Post 25 Maret 2015.

Nasi yang lebih rendah kalori ini kemudian hanya perlu dipanaskan di dalam oven untuk dikonsumsi.

Namun apakah teknik memasak nasi seperti ini aman dikonsumsi?

Nasi mengandung pati yang terbagi menjadi dua tipe yaitu pati tercerna (digestible starch) dan pati resistan (resistant starch).

Pati tercerna adalah tipe yang dengan cepat dikelola oleh tubuh menjadi glukosa dan disimpan menjadi lemak bila tidak dibakar.

Sementara itu, pati resistan tidak dipecah menjadi glukosa dan melewati usus seperti serat sehingga memiliki kalori yang lebih rendah.

Nasi dan kentang pada awalnya mengandung banyak pati resistan.

Baca Juga: Nasi Liwet Khas Jogja Bisa Dibuat Hanya dalam 45 Menit, Menu Praktis untuk Buka Puasa!

Namun, cara memasak kita sering kali mengubah pati di dalam kentang dan nasi menjadi pati tercerna.

Nah, dalam penelitian-penelitian sebelumnya, para ahli menemukan bahwa nasi goreng dan nasi pilaf mengandung lebih banyak pati resistan daripada nasi yang dikukus atau direbus biasa.

Sebuah studi pada tahun 2014 juga menemukan bahwa mendinginkan pasta sebelum dipanaskan kembali dan dimakan juga meningkatkan kandungan pati resitan di dalamnya.

Dari pengetahuan itu, James dan pembimbingnya Pushparajah Thavarajah melakukan berbagai eksperimen untuk menurunkan kandungan kalori di dalam nasi.

Mereka menguji coba delapan metode memasak nasi menggunakan 38 jenis beras di Sri Lanka, dan menemukan bahwa metode di atas adalah yang paling efektif.

Dengan menambahkan lemak, seperti minyak kelapa, dan langsung mendinginkan nasi, kandungan pati di dalamnya berubah menjadi lebih banyak yang resistan.

Dalam siaran persnya, James menjelaskan, mendinginkan (nasi) dengan cepat selama 12 jam menyebabkan formasi ikatan hidrogen antara molekul amilosa yang berada di luar butiran nasi sehingga mengubahnya menjadi pati resistan.

Baca Juga: Waspada, Makan Nasi Goreng dengan 3 Bahan Ini Berpotensi Timbulkan Bahaya

Lalu, memanaskan kembali rupanya tidak mengubah pati resistan ini menjadi pati tercerna.

Nah, mau coba teknik masak nasi seperti ini Moms?