Ingin Buat Roti dan Kue Tapi Bingung Memilih Ragi? Yuk Cari Tahu Perbedaannya Supaya Adonan Berhasil

By Cecilia Ardisty, Selasa, 8 September 2020 | 11:33 WIB
Mengenal jenis ragi (freepik)

Nakita.id - Ketika Moms ingin membuat roti dan kue pasti membutuhkan ragi dalam adonannya.

Fungsi ragi dicampur dalam adonan roti dan kue untuk mengembangkan makanan tersebut.

Lantas, Moms bingung memilih jenis ragi untuk adonan roti dan kue. Maka cari tahu perbedaannya yuk.

Baca Juga: Makan Roti Langsung Merasa Letih Bisa Jadi Tanda Moms Intoleran Gluten, Catat 5 Alternatif Tepung Tanpa Gluten Agar Terhindar dari Penyakit

Ragi, melansir Real Simple, adalah mikroorganisme sel tunggal bernama Saccharomyces cerevisiae dengan bentuk sel seperti telur.

Dalam bahasa Yunani Latin berarti “jamur gula”, sebab pada pengaplikasiannya ragi bekerja dengan memakan gula dan mengubah makanan itu menjadi karbon dioksida dan alkohol jika diberi waktu yang cukup.

Kelompok ragi ini sering dipakai pada pembuatan roti, kue, dan minuman beralkohol untuk mengembangkan adonan serta memberi rasa & aroma pada produk.

Baca Juga: Sering Jadi Pengganti Nasi Saat Sarapan, Siapa Sangka Makan Roti Bakar di Pagi Hari Simpan Bahaya yang Mengerikan untuk Tubuh

Apa sajakah jenis ragi untuk membuat roti dan kue?

Ada tiga jenis ragi roti yang diproduksi secara komersial yaitu kering aktif, instan, dan segar.

Semua jenis itu akan bekerja untuk adonan ragi dalam resep kue dan roti beragi apa pun, tetapi masing-masing memiliki sedikit perbedaan.

Berikut penjelasan dari jenis ragi tersebut dikutip dari Delish.

Baca Juga: Salah Satu Cara Menurunkan Berat Badan Konsumsi Roti, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

1. Ragi kering aktif (active dry yeast)

Ragi kering aktif adalah ragi hidup yang mengalami dehidrasi (pengeringan) sebagian, lembab, dan digiling menjadi butiran.

Jenis ini sering ditemukan dan dijual dalam kemasan paket atau dalam wadah stoples kaca.

Sel ragi yang tidak aktif ini dapat disimpan pada suhu kamar selama beberapa bulan sampai tanggal kedaluwarsanya.

Namun, ragi jenis ini juga peka terhadap suhu panas maka pastikan untuk menyimpannya jauh dari area yang hangat.

Baca Juga: Kebiasaan Sarapan Roti Tawar Berlebihan Justru Memiliki Dampak yang Tak Terduga, Sederet Penyakit Ini Akan Bersarang Jika Ketagihan

Ragi kering aktif akan mulai mati begitu terkena suhu lebih tinggi dari 120 derajat fahrenheit atau sekitar 49 derajat celsius.

Simpan dalam kantong kedap udara di dalam freezer untuk menjaga ragi dan memperpanjang umur simpannya.

Sebelum ditambahkan ke resep, ragi kering aktif harus dilarutkan dalam air atau susu hangat, untuk memastikan tingkat aktivitasinya.

Baca Juga: Kini Tinggal di Rumah Mewah dan Bergelimang Harta, Siapa Sangka Suami Krisdayanti Dulu Sempat Jualan Roti dan Telur di Pasar Demi Menyambung Hidup

Jika campuran ragi tidak bertambah besar dan menjadi berbusa dalam 10 sampai 20 menit, ragi tersebut tidak dapat digunakan lagi.

Ragi kering aktif tidak boleh dicampur dengan cairan bersuhu lebih dari 43 derajat celsius, karena akan menyebabkan ragi mati, melansir The Spruce Eats.

Ragi kering aktif memiliki proses fermentasi yang lebih lama jika dibandingkan dengan ragi lainnya, yang berarti paling cocok untuk resep adonan yang membutuhkan proses pengembangan adonan ganda dalam waktu yang lebih lama

2. Ragi instan (instant yeast)

Ragi instan adalah jenis ragi yang umum ditemui di pasaran. Biasanya ragi instan dijual dalam kemasan saset.

Ragi instan memiliki butiran lebih halus dan lebih kecil daripada ragi kering aktif.

Baca Juga: Anak Uya Kuya Rela Makan Roti Bakar Harga Rp1 Juta, Ternyata Ini yang Buatnya Mahal

Ragi instan dapat digunakan dalam resep tanpa perlu dilarutkan ke dalam cairan terlebih dahulu, karena waktu fermentasi ragi instan lebih singkat dari jenis ragi lain.

Meskipun demikian, sering dijumpai ragi instan dilarutkan dahulu di cairan tujuannya agar mudah tercampur rata pada adonan.

Cara penyimpanan ragi instan bisa disimpan di freezer dalam wadah kedap udara hingga 2 tahun.

Baca Juga: Jika Ingin Anak Berprestasi Kuncinya ada di Menu Sarapan, Nasi Roti Kentang Membuatnya Cepat Mengantuk di Sekolah

3. Ragi segar

Ragi segar juga dikenal sebagai "ragi kue" dan "ragi terkompresi", ragi segar dijual dalam bentuk balok-balok besar atau lebih kecil.

Ragi ini adalah satu-satunya bentuk ragi komersial yang tidak mengalami dehidrasi (pengeringan).

Air dan ragi dicampur dan dibentuk padat tapi rapuh, teksturnya kenyal berada di antara pasta dan tanah liat.

Baca Juga: Makan Roti Bisa Turunkan Berat Badan! Pilih Roti Jenis Ini Moms

Kadar airnya tinggi, sehingga ragi ini paling tidak awet disimpan, memerlukan pendinginan dan hanya bertahan sekitar dua minggu dalam kondisi ideal.

Jika disimpan dalam wadah yang terlalu lembab atau tidak bersih, jamur putih dapat berkembang dalam waktu seminggu dan ragi tidak lagi aman untuk digunakan.

Cara penyimpanan yang lebih tahan lama, bagi ragi segar menjadi beberapa bagian dan bungkus setiap bagian dengan bungkus plastik rapat sebelum dimasukkan ke dalam freezer hingga satu tahun.

Beberapa pembuat roti lebih suka menggunakan ragi segar dalam resep kue atau roti yang lebih manis, seperti donat, untuk hasil produk lebih beraroma ragi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Apa Bedanya Ragi Kering dan Instan? Kenali Jenis Ragi Berikut"