Tingkatkan Konsumsi Ikan, Nakita X ABC Ajak #KeluargaGemarIkan untuk Ciptakan Generasi Indonesia Sehat dan Cerdas

By Shannon Leonette, Senin, 23 Oktober 2023 | 09:56 WIB
Dalam rangka peringati Hari Pangan Sedunia (World Food Day) setiap 16 Oktober, PT Heinz ABC Indonesia Bersama Nakita.id mengadakan kegiatan edukasi publik ‘#KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat & Cerdas’ untuk tingkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya makan ikan untuk mendukung tumbuh kembang anak. (Nakita.id/Shannon)

Nakita.id - Untuk mendukung tumbuh kembang anak serta membentuk generasi yang sehat dan cerdas, pemberian makanan bergizi tentu perlu diperhatikan orangtua. Protein adalah salah satu makanan bergizi yang wajib diberikan kepada anak, khususnya protein hewani.

Ada beragam protein hewani yang bisa diberikan. Salah satunya ikan, yang bisa ditemukan dengan mudah di pasaran.

Sayangnya, tingkat konsumsi ikan di Indonesia terbilang masih rendah, yakni mencapai 57,27 kilogram per kapita per tahun 2022. Angka ini jauh dari target nasional yakni 62,05 kilogram per kapita.

“Kalau dilihat per agregat provinsi, bagian timur Indonesia sendiri mencapai 50 hingga 60 kilogram per kapita, sedangkan di Pulau Jawa dan sekitarnya hanya mencapai 29 hingga 36 kilogram per kapita,” ungkap Erwin Dwiyana selaku Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Direktur Pemasaran Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Erwin Dwiyana menyebut, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah karena beberapa faktor penyebab. Diantaranya adalah persebaran ikan yang tidak merata dan munculnya stigma negative terhadap konsumsi ikan.

Menurut Erwin, penyebabnya bisa bermacam-macam. Diantaranya adalah persebaran ikan yang tidak merata, juga munculnya stigma negatif terhadap konsumsi ikan, seperti bisa menimbulkan alergi gatal atau berbau amis.

Akibat dari konsumsi ikan yang rendah inilah timbul malnutrisi pada ibu hamil maupun anak di masa 1000 hari pertama kehidupan (1000 HPK). Terutama di kota-kota besar seperti Jakarta.

Maka dari itu, pemerintah mendorong kampanye GEMARIKAN untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat dan cerdas.

Mendukung kampanye GEMARIKAN, PT Heinz ABC Indonesia berkolaborasi dengan Nakita.id mengadakan kegiatan Parent Session untuk membangun pemahaman serta menumbuhkan budaya gemar makan ikan di masyarakat pada Kamis (19/10/2023).

Kegiatan edukasi publik ini juga bertepatan dengan momentum Hari Pangan Sedunia (World Food Day) yang diperingati setiap tanggal 16 Oktober.

Mengangkat tema ‘#KeluargaGemarIkan Bersama ABC untuk Masyarakat Sehat & Cerdas’, kegiatan edukasi ini melibatkan industri swasta (PT Heinz ABC Indonesia), pemerintah, pakar, komunitas, hingga media yang berbagi sudut pandang terkait pentingnya konsumsi ikan di keluarga sejak dini.

Baca Juga: Jangan Sampai Moms Lewatkan 5 Manfaat Makan Ikan Tongkol untuk Janin

Media Berperan Aktif dalam Memberikan Informasi Kesehatan

Kini, sudah banyak orangtua yang mencari berbagai informasi kesehatan melalui internet. Namun sayangnya, tidak sedikit orangtua yang belum paham bahkan bijak memilah informasi mana yang tepat untuk dikonsumsi.

Editor in Chief Nakita.id (Grid Network – Kompas Gramedia) David Togatorop, M.Hum mengatakan bahwa media berperan penting dalam memberikan informasi kesehatan yang benar.

Salah satu media parenting yang memberikan informasi kesehatan terbaik dan terpercaya adalah Nakita.id, bagian dari Grid Network – Kompas Gramedia.

Seluruh informasi yang ada di Nakita.id dikemas berdasarkan isu-isu kesehatan yang ada di keluarga Indonesia, termasuk solusi dari pakar terkait.

Editor in Chief Nakita.id David Togatorop bahkan menyampaikan, Nakita.id turun ke fasilitas kesehatan seperti posyandu untuk melihat secara langsung aktivitas yang dilakukan para kader, juga mewawancarai langsung ibu kader.

Tidak hanya itu. Nakita.id juga mewawancarai beberapa orang yang sudah berkeluarga dan sadar akan kesehatan orang-orang tercintanya.

“Ada tiga poin yang Nakita.id temukan dari keluarga yang sadar akan kesehatan. Diantaranya, kemudahan akses pelayanan kesehatan, penerapan pola makan sehat dan gaya hidup aktif di keluarga juga di sekolah, hingga mencari makanan bergizi dengan harga terjangkau,” terang David.

Oleh karena itulah, Nakita.id sangat ingin mengajak masyarakat untuk melakukan perubahan sejak dini. Khususnya, dalam hal menjaga kesehatan pada anak.

Hal senada juga disampaikan oleh Suryani Hasan selaku Ketua TP PKK Kelurahan Lenteng Agung, dimana anak remaja kini lebih mudah terpapar informasi di media sosial daripada orangtuanya.

Ketua TP PKK Kelurahan Lenteng Agung Suryani Hasan mengajak para orangtua untuk sama-sama bergerak dalam memberikan makanan bergizi seperti ikan, agar dapat mendukung tumbuh kembang anak sejak dini.

“Orangtua harus sama-sama bergerak dan berupaya untuk memberikan makanan bergizi seperti ikan, supaya bisa mendukung tumbuh kembang anak,” ujar Suryani.

Baca Juga: Manfaat Makan Ikan Tongkol saat Hamil: Kekayaan Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Janin

Menurut Suryani, upaya ini bisa dimulai dari para calon pengantin (catin) dengan cara memberikan informasi dari media terpercaya, seperti Nakita.id.

Juga, mendorong para catin untuk rutin berkunjung ke posyandu untuk mendapat pemeriksaan kesehatan.

“Harapannya, semoga masyarakat kedepannya jadi hobi makan ikan,” harap Suryani.

Pentingnya Makan Ikan di Masa 1000 HPK

Guru Besar Ilmu Gizi IPB & Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS menekankan pentingnya membangun kebiasaan makan ikan sejak dini.

Guru Besar Ilmu Gizi IPB & Ketua Umum PERGIZI Pangan Indonesia Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS menekankan beberapa manfaat makan ikan, termasuk ikan sarden, juga pentingnya membangun kebiasaan makan ikan sejak dini. Khususnya bagi ibu hamil dan anak di masa 1000 HPK.

“Tujuannya agar terhindar dari risiko bahaya yang mengganggu kesehatan. Khususnya pada ibu hamil dan bayi yang sudah mulai MPASI,” tegas Prof. Hardinsyah.

Ditambah, Prof. Hardinsyah menyampaikan beberapa manfaat makan ikan yang perlu diketahui. Diantaranya: mendukung kesehatan jantung dan tulang; mendukung kehamilan yang sehat; membangun otot; menurunkan risiko depresi pada perempuan; dan menurunkan risiko kematian yang disebabkan oleh penyakit tidak menular (PTM).

Salah satu jenis ikan yang bisa dikonsumsi bahkan mudah dijangkau masyarakat Indonesia adalah ikan sarden.

Menurut pemaparan materi dari Prof. Hardinsyah, ikan sarden mengandung berbagai nutrisi penting untuk mendukung kesehatan pada ibu hamil maupun anak di masa 1000 HPK.

Kandungan nutrisi yang dimaksud seperti: asam lemak omega-3; vitamin B3, B9, dan B12; vitamin D; kalsium; zat besi; serta zinc. Berikut penjelasan selengkapnya.

Manfaat Asam Lemak Omega-3

- Mengencerkan darah (mencegah penggumpalan darah)

Baca Juga: Terungkap! 7 Manfaat Luar Biasa Makan Ikan Asin Bagi Ibu Hamil yang Tak Terduga

- Meredakan peradangan (sifat anti-inflamasi)

- Menurunkan tekanan darah tinggi

- Mencegah penumpukan plak kolesterol

- Menunjang tumbuh kembang otak

- Mencegah autoimun

- Menjaga kesehatan mata

Manfaat Kalsium

- Untuk pembentukan sekaligus penguatan tulang dan gigi

- Untuk pembekuan darah luka

- Membentuk kontraksi otot

- Meningkatkan fungsi saraf

- Menjaga kesehatan jantung

Baca Juga: Tips Berperan Sama yang Bisa Dilakukan Orangtua agar Anak Suka Makan Ikan Sejak Dini, Bisa Dicoba!

Manfaat Vitamin B9 (Asam Folat)

- Membentuk DNA

- Membentuk sel darah merah (mencegah anemia)

- Untuk pembentukan plasenta

- Mencegah cacat tabung saraf

- Meningkatkan imunitas

Manfaat Vitamin D

- Untuk pembentukan tulang dan gigi

- Menguatkan tulang dan gigi

- Meningkatkan imunitas

- Meningkatkan kesehatan mata dan kulit

- Meningkatkan kekuatan otot

Saat ini, sudah banyak produk ikan kemasan yang aman dikonsumsi untuk masyarakat Indonesia. Salah satunya ikan sarden dalam kemasan.

Baca Juga: Jenis Ikan yang Baik Dikonsumsi untuk Ibu Hamil, Kaya Akan Protein

Prof. Hardinsyah menekankan untuk mencari produk makanan kemasan yang aman dikonsumsi.

Diantaranya adalah memiliki tulisan BPOM MD (Badan Pengawas Obat dan Makanan Merek Dalam Negeri), tabel kandungan nutrisi, juga tanggal kedaluwarsa. Selain itu, pastikan juga kemasan dalam kondisi yang baik secara proses pengemasan hingga aroma yang timbul, serta tidak ada gangguan kesehatan setelah mengonsumsi produk kemasan tersebut.

Menjawab berbagai tantangan tersebut, PT Heinz ABC Indonesia menghadirkan produk Sarden ABC.

Sarden ABC Hadir Sebagai Solusi Terjangkau untuk Mendorong #KeluargaGemarIkan

Menjadi pilihan keluarga nomor satu di Indonesia, hadirnya Sarden ABC ini diharapkan dapat membangun kebiasaan gemar makan ikan di keluarga sejak dini, sehingga tumbuh kembang anak berjalan optimal.

Marketing Manager Easy Meals Kraft Heinz Indonesia Dianna Riaya Kusumaningrum menyampaikan, Sarden ABC hadir sebagai solusi terjangkau untuk mendorong #KeluargaGemarIkan berkat kandungan ‘NUTRISEA’ di dalamnya juga berbagai keunggulan lain yang tidak ditemukan dalam produk sarden kemasan lainnya.

Salah satu keunggulan Sarden ABC yang tidak ditemukan dalam produk sarden kemasan lainnya adalah kandungan ‘NUTRISEA’, dimana hadir sebagai alternatif sumber protein yang kaya kandungan nutrisi terbaik. Seperti DHA, omega 3 dan 6, vitamin B3, B9, B12, dan D, kalsium, hingga fosfor.

“Kami berkomitmen untuk memastikan setiap kandungan nutrisi dan vitamin dalam produk Sarden ABC tetap terjaga,” terang Dianna Riaya Kusumaningrum selaku Marketing Manager Easy Meals Kraft Heinz Indonesia.

“Sarden ABC dibuat dari ikan sarden segar dan tidak mengandung bahan pengawet, pewarna sintetis, dan pemanis sintetis,” lanjutnya.

Dianna juga menyebut, proses produksi Sarden ABC dilakukan secara ketat, dimana ikan sarden dikemas dalam kaleng dalam suhu tinggi kemudian divakum, sehingga bakteri-bakteri mati dan tidak ada oksigen sama sekali di dalam kemasan untuk menjaga dengan baik seluruh kandungan nutrisi dalam ikan.

Selain itu, kepala dan ekor ikan yang digunakan dalam pembuatan Sarden ABC tidak langsung dibuang. Melainkan, didaur ulang untuk dijadikan pakan ternak sehingga lebih sustainable (berkelanjutan).

Kegiatan edukasi publik ditutup dengan kegiatan demo masak oleh tim Sajian Sedap (Grid Network – Kompas Gramedia), yang menyajikan dua menu dengan bahan Sarden ABC. Diantaranya Sarden Goreng Telur dan Sarden Mentai Rice.

Baca Juga: Manfaat Makan Ikan untuk Ibu Menyusui dan Jenis Ikan yang Baik untuk Dikonsumsi

Kedua kreasi menu yang ini dapat dicoba oleh para orangtua di rumah untuk sebagai menu ikan yang tentunya kreatif dan tidak membosankan bagi anak.

Kegiatan demo masak yang dipersembahkan oleh tim Sajian Sedap yang juga merupakan bagian Grid Network – Kompas Gramedia. Ada dua menu yang disajikan dengan bahan Sarden ABC, yakni Sarden Goreng Telur dan Sarden Mentai Rice.

Berikut resep Sarden Goreng Telur yang dapat dicoba.

Resep Sarden Goreng Telur dengan Sarden ABC

Bahan:

- 1 kaleng (400 gr) Sarden ABC – Siap Goreng Bumbu Serundeng

- 2 buah telur, kocok lepas

- 100 gr maizena, untuk pelapis

- 300 ml minyak, untuk menggoreng

Bahan Saus:

- ½ bh bawang bombay, iris panjang

- 2 siung bawang putih, cincang halus

- 1 sdm saus tiram

- 3 sdm saus tomat

Baca Juga: Dianjurkan Makan Ikan Jenis Ini Kalau Mau Cepat Langsing, Tanpa Waktu Lama Berat Badan Bisa Menyusut Tanpa Harus Mati-matian Diet

- 2 sdt kecap asin

- 250 ml air

- 1 sdm maizena, larutkan dengan 1 sdm air

- 1 sdm margarin, untuk menumis

Cara Membuat:

1. Tiriskan ikan. Gulingkan sarden di atas bahan pelapis, balur rata.

2. Celupkan ke dalam kocokan telur. Goreng di dalam minyak yang sudah dipanaskan di atas api sedang sampai kecokelatan. Angkat. Tiriskan.

3. Goreng bumbu serundengnya hingga kuning keemasan, angkat dan tiriskan.

4. Saus, tumis bawang bombay dan bawang putih dengan margarin hingga harum. Masukkan saus tomat, saus tiram, kecap asin, dan air. Aduk rata. Masak hingga mendidih.

5. Tambahkan larutan maizena. Aduk rata. Masak hingga mengental. Angkat.

6. Sajikan sarden goreng dengan saus pelengkap.

Kini, produk Sarden ABC sudah banyak ditemukan di pasaran terdekat dengan harapan bisa menjadi solusi terjangkau di tengah meroketnya harga protein hewani di pasaran, seperti daging ayam juga daging merah. Juga, untuk mendorong semangat #KeluargaGemarIkan di masyarakat Indonesia sejak dini.

Baca Juga: Kerap Disepelekan karena Dianggap Tidak Penting, Kebiasaan Ini Bisa Buat Awet Muda Meski di Usia 50-an Tahun