Anggapan Seputar Protein Ini Mitos atau Fakta? Moms Penting Tahu!

By Fadhila Auliya Widiaputri, Rabu, 21 Maret 2018 | 14:50 WIB
Sumber protein ()

Nakita.id - Protein menjadi salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh.

Sebab protein berguna sebagai sumber energi, pengembangan otot dan jaringan ikat, pengangkutan oksigen ke seluruh area tubuh dan memproduksi antibodi untuk melawan infeksi.

Menurut World Health Organization (WHO), konsumsi protein sebaiknya dilakukan sebanyak lima hingga sembilan porsi sehari.

Bisa juga, dilakukan sebanyak 1 gram per kilogram berat tubuh seseorang.

Nah, dibalik manfaatnya dan pentingnya konsumsi protein.

Ternyata ada beberapa mitos yang beredar di tengah masyarakat mengenai protein seperti berikut ini.

BACA JUGA: Cegah Risiko Kanker dan Jantung Bawaan Pada Bayi Dengan Makanan Ini

Protein hewani menyebabkan kanker

Protein dapat terbagi menjadi dua, yakni protein hewani dan protein nabati.

Protein hewani bisa berasal dari daging merah, unggas, susu, dan telur.

Adapun protein nabati bisa berasal dari kacang-kacangan dan beberapa jenis sayuran.

Nah, tidak ada penelitian yang mendukung anggapan protein hewani dapat menyebabkan kanker.

Namun menurut World Cancer Research Fund dan American Institute for Cancer Research ada bukti yang menyakinkan daging merah seperti daging sapi, domba, dan kambing dapat meningkatkan risiko kanker usus besar dan rektum.

Selain itu, peningkatan asupan daging olahan juga dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker perut.

BACA JUGA: Moms Patut Bangga, Riset Buktikan , Di antara Semua Profesi, Ibu Rumah Tangga adalah Profesi Terberat

Kebutuhan protein sama sepanjang hidup

Pertambahan usia secara perlahan akan membuat kita kehilangan massa otot tubuh.

Oleh karena itu, kebutuhan protein sepanjang hidup seseorang pun berbeda seiring dengan pertambahan usianya.

Biasanya hal ini akan mulai terasa ketika seseorang memasuki usia 40 tahun.

BACA JUGA: Bakteri Di Jalan Lahir Wanita Dapat Cegah Persalinan Prematur

Diet protein tinggi berbahaya untuk tubuh

Tidak ada bukti yang mengatakan diet yang mengandung 20 sampai 35% kalori dari protein berbahaya bagi kesehatan tubuh seseorang.

Oleh karena itu, diet protein tersebut masih diterima oleh Institute of Medicine.

Meski begitu, diet tinggi protein tetap perlu diwaspadai.

Karena jika lebih tinggi dari jumlah kalori tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada fungsi ginjal pada orang dengan gangguan fungsi ginjal dan penyakit ginjal kronis.

Selain itu, diet protein yang lebih tinggi dari jumlah kalori tersebut juga dapat meningkatkan risiko asam urat pada beberapa orang.

BACA JUGA: Konsumsi Plasenta Menjadi Tren, Padahal Ini Bahaya Di Baliknya

Konsumsi protein menentukan kemampuan membentuk otot tubuh

Jumlah total dan kualitas konsumsi protein setiap hari memang dapat menentukan kemampuan membentuk otot tubuh.

Setidaknya setelah berolahraga, orang dewasa dianjurkan untuk mengonsumsi protein sebanyak 20 gram untuk membentuk otot yang diinginkan.

Namun sayangnya, hal itu tidak hanya bergantung pada konsumsi protein saja.

Untuk membentuk otot yang diinginkan, seseorang tetap membutuhkan asupan nutrisi lain seperti karbohidrat.

BACA JUGA: Gadget Bisa Tingkatkan Kemampuan Anak, Asal Moms Perlu Tahu Ini

Protein dapat membantu menurunkan berat badan

Makanan yang mengandung protein tinggi akan lebih lambat melalui sistem pencernaan.

Dengan kata lain, hal ini dapat membuat seseorang menjadi merasa kenyang lebih lama.

Selain itu, protein juga dapat membuat kadar gula dalam darah tetap stabil sehingga dapat menghindari seseorang merasa lapar berlebih.

Beberapa penelitian menunjukan protein dapat menjadi pengganti karbohidrat untuk membantu menurunkan berat badan.

BACA JUGA: Ini Risiko Penyakit Pada Bayi yang Lahir dari Ibu Golongan Darah O