Volunteer, Garda Terdepan Suksesnya Asian Games 2018, Dari Tak Dibayar Hingga Banjir Omelan

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 4 September 2018 | 18:31 WIB
sebagian kecil volunteer Asian Games 2018 (instagram.com/jushuarandy_4004)

Padahal, kebijakan dari INASGOC tersebut mengacu pada penyelenggaraan Asian Games sebelumnya di negara-negara lain.

Mengapa mereka mengeluh? Bagaimana bisa? Apakah mereka terlalu letih?

Ternyata ada salah satu volunteer yang melapor tentang kenyamanan yang tak mereka peroleh selama bertugas.

Bahkan volunteer tersebut langsung melapor kepada Presiden Joko Widodo saat acara promosi Asian Games 2018 di Istana Bogor (4/8/2018) lalu.

“Beberapa relawan curhat soal fee untuk mereka.

Termasuk di mana mereka menginap, itu masih menjadi keluhan dari sebagian mereka,” ungkap salah satu volunteer yang bernama Zulfikar Akbar.

Katanya, ia hanya ingin bersuara kepada panitia pelaksana, sebagaimana yang mereka rasakan dan memang diperbolehkan untuk bersuara.

Hal ini secara langsung juga dikonfirmasi oleh Presiden Jokowi. “Mereka sudah membantu banyak sehingga beri lah mereka perhatian. Saya sudah mendengar keluhan seperti ini dua kali,” ungkap Presiden Jokowi saat dimintai keterangan Kompas.com beberapa waktu lalu.

Tetapi ada beberapa volunteer yang mengaku mendapat bayaran setiap harinya, sebesar Rp300 ribu. Hal itu disampaikan Rina dan Robbi kepada Tribun Jakarta. “Dibayar, Rp300 ribu perhari,” ujar keduanya saat dikonfirmasi tentang honor.

“Nggak ada libur, capek. Apalagi pergantian shift siang ke pagi,” itu merupakan satu dari 13.000 keluhan rasa letih para volunteer selama mereka bertugas.

BACA JUGA: Semua Perempuan Antri Dapat Baju Penuh Keringatnya Jonatan Christie, Kecuali Penyanyi Ini!

Meski begitu, justru saat acara Asian Games 2018 usai, mereka merasa sedih.

Mereka sedih ditinggalkan ajang bergengsi yang membuat mereka letih, tak bisa bertemu keluarga, membuat keringat mereka terperas, kurang istirahat dan bahkan rela lapar demi melayani para atlet.

“Sedih banget sih, ini kan event yang dalam beberapa tahun ke depan belum tentu ada lagi di sini,” ungkap salah seorang relawan saat dimintai keterangan Tribun Jakarta, sebelum Asian Games 2018 benar-benar pergi dari kehidupan mereka.

Asian Games 2018 seolah sudah menjadi pemacu mereka dalam beraktivitas.