Tsunami Palu, Berbagai Kisah Perih Korban: Mulai dari Menemukan Keluarga Hingga Dipisahkan Oleh Gelombang Tsunami

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 1 Oktober 2018 | 09:34 WIB
Palu dari pandangan udara (Tribun Timur)

Tentu hal itu membuat warga sedikit merasa lega sudah mendapat bantuan makanan dan juga kebutuhan, meski harus antre dan berdesakan untuk mendapatkannya.

Di tempat lain, yaitu di pesisir Pantai Palu, rupanya tengah disiapkan festival pantai Palu, yang sedianya juga akan dihadiri oleh Pasha Ungu.

Sayang, pengisi acara dan juga pihak serta petugas yang sudah berada di sekitar festival tak diketahui nasibnya hingga Sabtu, malam.

Sampai kini, tim terus menyisir lokasi-lokasi yang masih meninggalkan banyak korban yang belum ditemukan.

Di dekat pantai, khususnya Pantai Talise, tercatat bahwa kawasan tersebut mengalami dampak yang paling parah.

Baca Juga : Penjarahan di Palu, Menteri Dalam Negeri;

Korban dirawat di halaman rumah sakit

Ratusan orang terluka, rumah sakit darurat juga sudah membludak. Petugas juga sudah kewalahan karena minimnya petugas medis untuk mengurus ratusan masyarakat yang terluka.

Belum lagi, beberapa pasien terpaksa dirawat di luar rumah sakit karena masih ada beberapa guncangan yang cukup kuat, sehingga dikhawatirkan akan mengancam nasib pasien.

Melansir dari New York Times, Dwi Haris, salah satu pasien di Rumah Sakit Angkatan Darat Palu mengungkap situasi mencekam yang ia rasa.

Punggung dan bahunya patah karena tertimpa reruntuhan bangunan. Ia juga harus rela beristirahat di luar rumah sakit.

Berkali-kali ia menangis meratapi situasi mencekam yang terjadi. Saat gempa melanda, Dwi beserta keluarganya tengah beristirahat di salah satu hotel karena ia hanya berkunjung ke Palu untuk menghadiri pernikahan rekannya.