Menantang Maut di Pelupuk Mata, Kisah Pramugari Garuda yang Dibantu Dosen UPI yang Selamat Dari Reruntuhan Hotel Mercure

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 5 Oktober 2018 | 12:50 WIB
Hotel Mercue rusak parah akibat guncangan gempa dan tsunami (Facebook.com/Andika Dutha Bachari)

Kisah Perjuangan Tria, Pramugari Garuda Indonesia yang Selamat dari Maut

Baca Juga : Bermodal Linggis, Seorang Ayah Berusaha Cari Anak Gadisnya di Reruntuhan Hotel Roa Roa,

Merangkum kisah dari Tria, begini usahanya menyelamatkan diri dari maut, yang dirangkum Nakita.id dari fitur sorotan di Instagram.

Situasi Palu yang ebrhasil direkam Tria sebelum terjadi gempa dan tsunami

Berawal dari menceritakan kedatangannya di Palu, Tria dan rekan-rekannya yang tiba di Palu pada (28/9/2018) tepat di hari terjadinya gempa yang disusul tsunami, tiba di Hoyel Mercure.

Tria dan kawan-kawannya sampai di hotel sekitar pukul 17.00 WITA.

“Entah kenapa aku pengen bikin story ini karna cerah banget ditambah pemandangan bagus,” begitu tulis Tria saat merekam suasana Palu, sebelum terjadi gempa dahsyat.

Setibanya di hotel, Tria mendengar bahwa sebelum ia dan rekan-rekannya sampai di Palu, sudah ada gempa sekitar empat kali yang melanda Palu.

Tetapi ia tak khawatir, karena informan yang memberikan informasi tersebut mengatakan bahwa potensi gempa susulan disertai tsunami telah dicabut.

Tria kemudian kembali melanjutkan aktivitasnya untuk bersih-bersih, berganti baju dan kemudian istirahat.

“Seketika kamar kami dan seluruh isi ruangan seperti ga ada gravitasinya dan terbanting semua barang kemana2. Kami berdua (bersama teman satu kamarnya –red) cuma bisa berpelukan, istighfar sambil menangis minta pertolongan,” tulis Tria seolah menceritakan apa yang saat itu menimpanya.

Di tengah kebimbangan situasi yang sangat menakutkan, Tria juga melihat kaca kamar mandi mulai pecah, gelas jatuh berserakan sehingga ia seolah tak mampu berdiri mengangkat tubuhnya sendiri, hingga gempa berhenti sesaat.