Menantang Maut di Pelupuk Mata, Kisah Pramugari Garuda yang Dibantu Dosen UPI yang Selamat Dari Reruntuhan Hotel Mercure

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 5 Oktober 2018 | 12:50 WIB
Hotel Mercue rusak parah akibat guncangan gempa dan tsunami (Facebook.com/Andika Dutha Bachari)

Menyadari bahwa gempa telah berhenti, Tria dan teman satu kamarnya, yang bernama Kartika mencoba keluar dari kamar untuk menyelamatkan diri.

Tetapi apa yang terjadi, saat berhasil membuka pintu kamar, Tria dan temannya kaget karena melihat kondisi di luar kamar yang sudah runtuh dan dipenuhi asap putih tebal.

Seolah jadi malaikat, datang pertolongan dari seberang kamar Tria, yang ternyata dua orang bapak-bapak yang juga berusaha menyelamatkan diri.

Tria meminta tolong kedua bapak tadi untuk membimbingnya agar bisa keluar dari hotel. Tria juga sempat melihat seorang ibu-ibu paruh baya di kamar sebelah membutuhkan bantuan.

Kemudian Tria, Kartika, dua bapak dan satu ibu ini mencoba keluar hotel untuk menyelamatkan diri, meski banyak bagian hotel yang runtuh diguncang gempa.

Karena medan yang harus mereka tempuh bisa dibilang kurang aman, seorang bapak kemudian memberi ide untuk keluar melalui jendela, menuju rooftop hotel, yang jaraknya sekitar 6-meter di bawah kamar.

Tria dan juga para korban akhirnya turun menuju rooftop dibantu dengan adanya pipa besi sebagai pijakan.

Sangat berat, Tria menceritakan bahwa ibu yang ditolongnya tadi terlepas dari pegangannya yang mengakibatkan kepalanya bocor.

Tetapi perjuangan mereka terus berlanjut, sampai akhirnya, Kartika memilih untuk lari ke atap genting berbahan seng menuju sebuah pohon untuk turun, sementara itu, Tria masih tak tega meninggalkan seorang ibu yang kepalanya bocor.

Tria mencoba menutup kepala ibu tersebut menggunakan tangannya agar darah tak banyak yang keluar, “bu, tekan lukanya. Saya harus turun sama teman saya”.

Tetapi saat mencoba mengejar Kartika, teriakan seorang bapak membuat Tria kembali ke rooftop bersama rombongannya tanpa Kartika.

“Mbaaaa!!! Balik ke sini!!! Bahaya ada tsunami datang,” teriak bapak yang akhrinya membuat Tria kembali ke rooftop.