Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI

By Fadhila Auliya Widiaputri, Selasa, 9 Oktober 2018 | 19:31 WIB
Sayur dan buah bukan menu utama MPASI (Freepik)

Nakita.id - Selama ini sayur dan buah seringkali dipahami sebagai menu utama MPASI bayi.

Sebab sayur dan buah terkenal memiliki rasa yang enak dan kaya akan nutrisi yang baik untuk tumbuh kembangnya.

Namun siapa sangka bila di mata ahli sebenarnya sayur dan buah bukanlah menu utama MPASI bayi?

Baca Juga : Donita Nugroho Bingung Menu Awal MPASI Anak, Moms Ini Dia Jawabannya!

Menurut Dr. Windhi Kresnawati, SpA, sayur dan buah bukanlah menu utama MPASI bayi karena sayur dan buah hanya memiliki kandungan vitamin dan mineral saja.

Faktanya, saat MPASI bayi tidak hanya membutuhkan vitamin dan mineral tetapi juga karbohidrat dan protein.

"Saat MPASI semua jenis makanan harus diperkenalkan. Jangan menunda-nunda pemberian produk hewani karena takut alergi.

Baca Juga : Hindari Kecemasan, Kenali Proses dan Tahapan Kuret Setelah Keguguran

Jangan berpikir bahwa sayur dan buah akan memenuhi semua kebutuhan. Itu keliru, sebab sayur dan buah adalah sumber vitamin dan mineral.Sedangkan yang dibutuhkan bayi adalah karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral. Jadi semua jenis harus diberikan," tegas dokter yang aktif di Yayasan Orangtua Peduli ini pada Selasa, (6/2).

Selain itu, sayur dan buah kaya akan serat yang sebaiknya tidak diberikan terlalu banyak pada bayi di bawah dua tahun.

Sebab usus kecil bayi belum bisa menghasilkan enzim yang cukup untuk memecah makanan.

Sistem pencernaan yang masih berkembang membuat dia masih kesulitan untuk buang air besar secara lancar setiap hari.

Kondisi ini dapat diperparah bila bayi terlalu banyak diberikan serat dari sayur dan buah selama MPASI tanpa diimbangi dengan nutrisi lainnya.

Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi

Seperti yang kita ketahui, American Academy of Pediatrics dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia merekomendasikan bayi untuk mulai diperkenalkan pada makanan selain ASI atau susu formula setelah mereka berusia sekitar 6 bulan.

Sebab pada usia ini bayi sudah tidak bisa mendapatkan zat besi, seng, dan energi yang cukup dari ASI atau susu formula saja.

Makanan pendamping ASI ini lah yang kemudian disebut dengan MPASI.

Selain usia, tanda-tanda bayi yang sudah siap mendapatkan MPASI dapat dilihat dari kebiasaannya duduk sendiri tanpa bantuan sama sekali, kepala yang sudah mulai bisa tegak, dan mulut yang terbuka ketika makanan ditawarkan.

MPASI sebaiknya dimulai dari makanan yang paling lembut dan halus terlebih dahulu sebelum bergerak ke makanan yang lebih padat.

Saat baru mulai MPASI, biarkan bayi mencoba memakan satu jenis makanan.

Tunggu 3 hingga 5 hari untuk melihat apakah bayi memiliki masalah alargi atau tidak dengan makanan itu.

Setelah itu baru coba perkenalkan dia dengan jenis makanan lainnya.

Baca Juga : Riset Buktikan 90% Manusia Tidak Tahu Dirinya Mengalami Gangguan Fatal Ini

Umumnya ada 8 makanan pernyebab alergi pada bayi yaitu susu, telur, ikan, kerang, kacang polong, kacang tanah, gandum, dan selai kacang.

Meskipun dapat menjadi penyebab alergi tetapi para ahli menegaskan, orangtua tidak perlu menunda pemberian beberapa jenis makanan tersebut.

Bahkan sebuah penelitian terbaru menunjukan bahwa memberikan makanan alergenik pada bayi sejak dini dapat membantu dia mencegah alergi di masa depan.

Ada beberapa cara mudah untuk mulai memperkenalkan MPASI pada bayi.

Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Anak Jadi Hiperaktif Akibat Efek Sugar Rush

Pertama, pilih waktu yang tepat saat bayi bahagia dan tenang. Pastikan Moms memiliki waktu untuk fokus pada bayi.

Kedua, tawarkan 1 hingga 2 sendok teh makanan pertama setelah memberikan ASI atau susu formula. Perlahan tingkatkan ini menjadi 2 hingga 3 sendok makan.

Ketiga, mulailah menawarkan MPASI selama sekali sehari. Setelah itu, secara tawarkan MPASI hingga 3 kali sehari.

Keempat, penting dipahami bahwa bayi akan menolak MPASI. Namun Moms jangan menyerah, sebab kadang-kadang butuh 10 hingga 12 kali menawarkan makanan sebelum bayi mau menerimanya.

Kelima, bayi tahu kapan mereka sudah cukup kenyang dan mungkin memalingkan kepala mereka saat itu. Lebih baik tawarkan makanan bayi nanti daripada memaksa mereka untuk terus makan.

Baca Juga : Awas! Minuman ini Sebabkan Resiko Asma Pada Anak Sejak dalam Kandungan

Ada beberapa makanan terbaik yang perlu diperkenalkan di awal MPASI untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral bayi.

Daging merahSebuah studi tahun 2016 menemukan bahwa bayi yang telah memasuki usia 6 bulan mungkin kekurangan zat besi, seng, dan vitamin B12 yang penting untuk tumbuh kembangnya.

Sebab ASI rendah akan zat besi sehingga butuh makanan tambahan untuk memenuhinya.

Salah satu sumber zat besi terbaik ialah daging merah seperti sapi atau domba.

Untuk mempersiapkannya Moms bisa memasak daging, baik itu daging giling atau potongan, masukkan ke dalam blender dengan air atau kaldu yang disaring, dan campurkan menjadi pure krim untuk diberikan pada bayi.Baca Juga : Cegah Risiko Kanker dan Jantung Bawaan Pada Bayi Dengan Makanan Ini

Kuning telur

Kuning telur mengandung mineral penting yang dibutuhkan bayi, seperti kalsium, seng, selenium, fosfor, serta vitamin E dan vitamin B6.

Untuk mempersiapkannya Moms perlu memastikan memasak kuning telur dengan lembut agar tidak merusak profil nutrisi.

Caranya ambil kuning telur yang kurang matang dan rebus perlahan.

Sebaiknya sajikan kuning telur dengan sedikit lemak untuk penyerapan nutrisi yang optimal, serta untuk pencernaan yang lebih baik.

Moms bisa menggunakan minyak kelapa dalam bentuk cair.

Selain itu bisa juga menggunakan lemak sapi atau mentega khusus bayi. 

HatiDaging organ dalam atau jeroan seperti hati merupakan salah satu pilihan makanan yang luar biasa karena konsentrasi nutrisi yang tinggi.

Hati merupakan sumber terbaik vitamin A yang sangat penting untuk perkembangan bayi.Untuk mempersiapkannya Moms bisa beli daging sapi, atau hati berkualitas tinggi.

Masak dengan api sedang di penggorengan dengan minyak kelapa. Setelah satu sisi berwarna cokelat, balik hati, dan goreng sisi lainnya.

Blender hati dengan sedikit air atau kaldu dan menyajikannya sebagai puree.

Moms bisa membiarkan hati dingin dan menambahkannya dengan kuning telur agar lebih bernutrisi. Selain kaya akan vitamin A, hati juga mengandung vitamin D, semua vitamin B, folat, seng, dan CoQ10.

Baca Juga : Ini 5 Aturan Makan Saat Hamil Agar Kulit Anak Bersih dan Sehat

AlpukatAlpukat mengandung banyak lemak sehat serta magnesium mineral sangat penting bagi kesehatan bayi.Untuk mempersiapkannya Moms bisa potong satu buah alpukat dengan cara memanjang. Setelah itu tumbuk atau menghaluskan alpukat sebelum memberikannya pada bayi.

Moms bisa juga menyampurkan alpukat dengan pisang matang dengan rasio 1: 1.Alpukat juga mengandung vitamin B termasuk niacin, vitamin E, vitamin K, potasium, folat, dan serat.

PisangPisang adalah sumber karbohidrat pertama yang bagus untuk bayi karena mengandung amilase, enzim yang diperlukan untuk pencernaan karbohidrat.

Pisang juga merupakan sumber nutrisi penting seperti vitamin B6, vitamin C, mangan, magnesium, dan potassium.Untuk mempersiapkannya Moms bisa memilih pisang yang sangat matang dengan bintik-bintik cokelat karena ini adalah tanda bahwa beberapa pati pisang telah diubah menjadi gula sederhana yang lebih mudah bagi bayi untuk dicerna.

Setelah itu haluskan pisang dengan garpu atau menumbuknya sebelum memberikannya pada bayi.

 

Baca Juga : Tinggi Rendahnya Vitamin D Pada Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Autisme Pada Janin

Kaldu tulangKuah atau kaldu buatan sendiri mengandung gelatin, protein yang mudah dicerna, serta mineral seperti kalsium, magnesium, fosfor, dan belerang.

Kaldu sangat baik untuk melapisi dan menyejukkan saluran pencernaan bayi untuk makan makanan yang sulit dicerna. (*)