Ahli Diet Tak Sarankan Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan Karena 3 Hal Ini

By Amelia Puteri, Selasa, 30 Oktober 2018 | 19:57 WIB
Ahli diet tak sarankan lakukan diet telur karena 3 hal ini (Pixabay)

Nakita.id - Orang akan mencoba beragam cara demi memiliki berat badan ideal.

Salah satunya, dengan melakukan perubahan pada jenis makanan yang dikonsumsi.

Dari sekian banyak jenis diet, diet telur menjadi salah satu pola makan yang diklaim dapat menurunkan berat badan dengan cepat.

Diet telur adalah diet yang tinggi protein dan rendah karbohidrat, selain itu juga rendah kalori.

Pada diet telur tradisional, menu makanan ini dibagi menjadi 3; sarapan, makan siang, dan makan malam.

Baca Juga : Tinggalkan Istri dan 2 Anak, Kopilot Lion Air JT 610 Seharusnya Tidak Boleh Terbang Karena Sedang Alami Hal Ini

Pada waktu sarapan, mengonsumsi 2 telur dan sayuran rendah karbohidrat.

Saat makan siang, makan protein dengan salad hijau.

Di malam hari, konsumsi telur atau protein tanpa lemak, dan sayuran rendah karbohidrat.

Namun, apakah diet telur ini efektif dan adakah efek samping yang bisa terjadi?

Raina Beugelink, ahli gizi terdaftar yang juga kontributor situs revivewellness.ca mengupas tentang diet telur ini.

Menurutnya, ada 3 permasalahan dengan diet telur.

Pertama, diet telur mengklaim bahwa "mengonsumsi telur menyediakan semua nutrisi dan vitamin yang diperlukan untuk tubuh manusia."

"Mari kita perjelas di sini, tidak ada makanan mengandung semua makro dan mikronutrien yang diperlukan tubuh manusia dalam proporsi yang tepat.

Itulah mengapa selalu disarankan untuk mengkonsumsi berbagai makanan, terutama makanan nabati, untuk mendapatkan nutrisi yang kita butuhkan," jelas Raina.

Jika Moms hanya makan telur rebus, maka tidak akan mendapatkan Vitamin C atau serat, hampir tidak ada vitamin K atau vitamin B3, dan sangat sedikit tembaga, mangan, atau magnesium.

Masalah kedua, diet telur rebus tidak praktis.

"Pilihan makanan sangat samar dan umumnya tidak memiliki jenis macam apa, ukuran porsi, atau persiapan.

'Salad' muncul berkali-kali di seluruh menu. Salad apa? Berapa banyak salad?'," katanya.

Menurut Raina, agar program makan sehat dapat memberikan efek, perlu ada kejelasan tentang porsi makan dan nutrisi pada menu makanan.

Baca Juga : Punya 27 Lantai dan 600 Karyawan, Ini Tampak Rumah Termahal di Dunia!

Hal ini yang tidak dijelaskan rinci dalam diet telur, sehingga kemungkinan mereka yang melakukannya tidak akan dapat melihat hasil yang diinginkan.

Masalah ketiga, tentang 'fakta' di balik diet telur yang tidak bertahan.

Diet telur ini mempromosikan tingkat kalori yang sangat rendah.

"Hal pertama yang membuat saya tersentak adalah klaim mereka bahwa 'untuk menjalani diet sehat tidak berarti Anda harus kelaparan.'

Saya sangat setuju! Tetapi menurut analisis kami, menu yang disediakan oleh diet telur rebus mengandung rata-rata 700-800 kalori yang sangat, sangat rendah per hari," jelas Raina.

Pola makan dengan telur rebus ini hampir tidak mungkin mendekati semua kebutuhan makro dan mikronutrien seseorang.

Baca Juga : Minum Air Kelapa Berlebihan Bisa Sebabkan Kematian, Ini Porsi Tepat Mengonsumsinya

"Oleh karena itu, tidak dimaksudkan sebagai rencana jangka panjang.

Tubuh Anda membutuhkan lebih banyak kalori, dan seperti kebanyakan diet ekstrem lain, Anda kemungkinan akan melihat peningkatan berat badan begitu kembali ke pola makan normal," terangnya.

Jadi, diet telur rebus tidak begitu disarankan jika Moms ingin tetap memiliki berat badan ideal dalam jangka panjang.