Nakita.id - Tahukah Moms, tinggi badan anak menjadi salah satu indikator penting tanda tercukupinya gizi anak dengan baik.
Namun sayangnya, cara agar anak tumbuh tinggi sering kali tidak mudah.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tinggi Badan Seseorang Memengaruhi Risiko Kanker
Perlu dipahami, tahun pertama kehidupan adalah adalah tahun pertumbuhan anak yang luar biasa.
Rata-rata anak tumbuh 25 cm dan tiga kali lipat dari berat lahir mereka.
Pertumbuhan ini kemudian melambat setelah ia berusia 2 tahun dan kembali meningkat saat ia pubertas.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Posisi Tidur Ibu Hamil Yang Aman dan Nyaman
Anak perempuan biasanya mulai pubertas saat ia berusia 8 hingga 12 tahun dan anak laki-laki pada 10 hingga 15 tahun.
Percepatan pertumbuhan ini akan ditandai dengan perkembangan seksual, meliputi munculnya rambut kemaluan dan ketika, dan menstruasi pada anak perempuan.
Sebagai orangtua, Moms perlu memastikan bahwa anak telah tumbuh dan berkembang secara optimal. Ada beberapa tips yang dapat Moms lakukan:
Memberikan nutrisi yang tepat
Makanan bergizi seimbang akan membantu anak-anak mencapai potensi tumbuh dan berkembang secara optimal.
Terdiri atas zat gizi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral).
Karbohidrat merupakan sumber energi yang penting untuk mempertahakan pertumbuhan.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
Terdiri atas karbohidrat sederhana (gula) dan karbohidrat kompleks (beras, jagung kentang, tepung beras, havermut).
Protein merupakan sumber energi dan pembentukan jaringan baru.
Seperti protein hewani (daging, ayam, ikan, hati, telur, susu, keju, hasil olahnya) dan nabati (kacang kedelai dan makanan olah dari kacang kedelai seperti tempe, tahu, oncom; kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah, kacang polong, kacang tanah).
Lemak yang merupakan pelarut vitamin A, D, E, K, dan penting untuk kecerdasan. Terdapat dalam lemak hewani dan lemak nabati.
Baca Juga : Syarat Stimulasi Optimal, Kenali Dulu Perkembangan Motorik Si Bayi
Vitamin dan mineral yang merupakan pemberi efek nyata dalam melindungi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak, dari berbagai penyebab kerusakan yang akan menurunkan fungsi-fungsinya.
Bisa ditemukan dalam sayuran dan buah-buahan.
Ajak olahraga secara teratur
Menurut Dr.dr. Rini Sekartini, SpA(K) yang merupakan dokter spesialis anak dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit dr. Cipto Mangunkusumo (FKUI/RSCM), pertumbuhan anak sangat dipengaruhi oleh nutrisi yang tepat dan aktivitas yang cukup.
Agar anak beraktivitas, ajak berolahraga secara teratur. Olahraga membantu tulang dan otot menjadi lebih kuat, melawan obesitas, dan mengembangkan tubuh yang lebih ramping.
Olahraga juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh, fleksibilitas, dan kekuatan.
Tak perlu ke gym atau lari setiap sore. Moms cukup pastikan anak bermain dengan aktif dan mengikuti beberapa kegiatan olahraga disekolahnya seperti berenang, berlari, sepak bola, bola basket, dan lain sebagainya.
Pastikan anak istirahat yang cukup
Pola tidur anak cukup bervariasi sesuai usia dan kepribadiannya. Akan tetapi kebanyakan anak-anak membutuhkan rata-rata 10 hingga 12 jam tidur per malam.
Untuk itu, Moms sebaiknya memastikan anak tidur yang cukup. Sebab saat anak tidur tubuhnya memproduksi hormon pertumbuhan.
Hormon pertumbuhan disintesis secara alami oleh tubuh yang mendorong berbagai kegiatan membangun di dalam tubuh seperti membangun jaringan otot baru, menciptakan sel-sel baru, atau mengecilkan tulang.
Membiasakan gerak tubuh yang baik
Penting untuk mengajarkan anak tidak duduk atau berdiri dengan cara membungkuk setiap waktu.
Sebab, struktur tulang anak-anak yang masih belum matang dan lunak dapat terpengaruhi dengan kebiasaan mereka sehari-hari.
Bila sejak kecil anak terbiasa duduk atau berdiri dengan cara membungkuk maka itu dapat memengaruhi struktur tulangnya di masa depan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Konsultasi ke dokter
Bila Moms hendak memberikan anak suplemen sebaiknya konsultasikan hal tersebut terlebih dahulu pada dokter.
Jangan membeli dan memberikan anak suplemen tanpa resep atau rekomendasi dokter.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Infeksi Saluran Kemih Pada Bayi Bisa Mematikan, Kenali dan Cegah Sekarang Juga!
Mengingat saat ini cukup banyak suplemen yang beredar di pasaran dan memberikan janji palsu serta efek samping.
Konsultasikan pula pada dokter bila pertumbuhan tinggi badan anak tidak berubah.
Dengan begitu dokter akan melihat penyebab dan penanganan yang dibutuhkan oleh anak.
Namun ingat bahwa tinggi badan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Beberapa diantaranya seperti faktor keturunan dan faktor hormon pertumbuhan.
Untuk mengetahui apakah anak telah tumbuh secara optimal dapat dilakukan dengan rumus Tinggi Potensi Genetik (TPG).
Rumus ini digunakan untuk melihat perkiraan tinggi akhir (tinggi dewasa) anak yang dihitung berdasarkan tinggi badan orangtua.
Anak perempuan
Tinggi badan Dads dikurangi 13 cm lalu ditambah tinggi badan Moms.
Jumlahnya kemudian dibagi angka 2.
Hasil pembagian itu lalu dikurangi atau ditambah 8,5 cm untuk mendapatkan ukuran batas bawah dan batas atas.
Baca Juga : Berita Kesehatan Anak: Tips Mencegah Anak Sakit di Musim Hujan
Anak laki-laki
Tinggi badan Moms ditambah 13 cm lalu ditambah tinggi badan Dads.
Jumlahnya kemudian dibagi angka dua.
Hasil pembagian itu lalu dikurangi atau ditambah 8,5 cm untuk mendapatkan ukuran batas bawah dan batas atas.(*)
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Source | : | kids health,IDAI,lifehack.org |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR