Nakita.id - Berat badan yang ideal menjadi salah satu faktor penting sukses tidaknya pertumbuhan dan perkembangan anak.
Namun sayangnya, angka kejadian berat badan lahir rendah (BBLR) di Indonesia masih cukup tinggi.
Menurut data UNICEF, di tahun 2013 sebanyak 10,2% anak di Indonesia lahir dengan berat badan kurang dari 2.500 gram.
Oleh karena itu, banyak orangtua yang berusaha menaikan berat badan anak agar ideal.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kisah Viara, Penyintas Gangguan Ginjal dan Lupus, Berjualan Demi Hilangkan Rasa Sakit
Namun hati-hati, bila anak mengalami kenaikan berat badan yang drastis dan tiba-tiba.
Sebab hal itu bisa menjadi indikasi dari gejala gangguan ginjal.
Hal itu disampaikan langsung oleh dr. Eka Laksmi Hidayati, Sp.A (K).
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali Sejumlah Manfaat dan Efek Samping Aloe Vera
Eka menjelaskan salah satu tanda gangguan ginjal pada anak ialah adanya kenaikan berat badan yang drastis dan tiba-tiba.
“Misalnya pada anak yang awalnya makannya susah tidak naik berat badannya tapi tiba-tiba dalam sebulan atau seminggu dia naik dua kilogram.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: 3 Cara Mengatasi Pilek Secara Alami!
Itu kita harus curiga bahwa jangan-jangan bukan karena kenaikan berat badan tapi karena penumpukan cairan,” ujarnya saat ditemui dalam acara 'Kenali Gangguan Ginjal Pada Anak' yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, Selasa (13/11).
Menurut Eka, secara logika tidak mungkin bila anak mengalami kenaikan berat badan yang drastis dan tiba-tiba. Terlebih bila prosi makan anak tidak mengalami peningkatan.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Deretan Penyakit Berbahaya Penyebab Perut Buncit, Hati-hati!
“Itu yang seringkali dikeluhkan orangtua pasien. Mereka kira anak mereka gemuk, mereka sudah terlanjur senang, tetapi ternyata itu gejala gangguan ginjal.
Jadi salah satu gejala yang perlu diwaspadai bila kenaikan berat badan anak tidak wajar,” tambahnya.
Baca Juga : Berita HOAX Kesehatan: Tanggapan Dokter Reisa Tentang Memotong Bulu Mata Bayi Agar Lentik
Perlu dipahami bahwa ginjal adalah salah stu organ penting yang ada di dalam manusia selain jantung, otak, dan hati.
Ginjal memiliki fungsi yang sangat vital untuk detoksifikasi darah, membantu tubuh menyaring limbah dan membuangnya melalu urin, menjaga keseimbangan garam dan mineral dalam darah, mengaktifkan vitamin D untuk kesehatan gigi dan tulang, mengatur tekanan darah, dan memproduksi sel darah merah.
Baca Juga : Berita Kesehatan Wanita: Kenali Penyebab dan Ciri-Ciri Rahim Turun
Gangguan ginjal bisa sangat berbahaya karena berkaitan erat dengan kinerja organ-organ vital lainnya.
Umumnya gangguan ginjal ini menyerang orang dewasa, tetapi sayangnya saat ini gangguan ginjal juga umum menyerang anak-anak.
Gangguan ginjal yang menyerang anak-anak dapat terjadi akibat bawaan sejak lahir atau setelah lahir.
Gangguan ginjal bawaan sejak lahir biasanya ditandai karena adanya kelainan bentuk ginjal dan saluran kemih.
Adapun gangguan ginjal setelah lahir biasanya ditandai karena adanya infeksi saluran kemih dan radang ginjal akibat berbagai proses yang bukan infeksi.
Baca Juga : 5 Daftar Warna Lipstik Agar Wajah Terlihat Fresh dan Awet Muda
Gangguan ginjal pada anak sendiri terbagi menjadi dua, yaitu:
A. Gangguan ginjal akut: Kondisi di mana ginjal anak mengalami kerusakan fungsi secara mendadak.
Penyebabnya adalah penyumbatan sistem penyaringan ginjal oleh sel darah merah yang hancur, trauma luka bakar, dehidrasi, pendarahan, cidera, atau operasi.
Baca Juga : Berita Kesehatan Akurat: Apakah Obat Keputihan di Pasaran Memang Ampuh?
B. Gangguan ginjal kronik: Kondisi penurunan fungsi ginjal anak secara bertahap selama kurun waktu tiga bulan atau lebih.
Anak yang mengalami gangguan ginjal kronik akan mengalami penurunan fungsi penyaringan kotoran, kontrol jumlah air dalam tubuh, serta kadar garam dan kalsium dalam darah.
Akibatnya zat-zat sisa metabolisme yang tidak berguna akan tetap dan mengendap dalam tubuh anak sehingga membahayakan kondisi kesehatannya.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Hamil Tua Sering Kentut, Apa Penyebabnya Ya?
Penting untuk diingat bahwa gangguan ginjal tidak dapat hilang dengan tindakan pengobatan dan cenderung memburuk dari waktu ke waktu.
Bila gangguan ginjal pada anak tidak terdeteksi sejak dini dan tidak ditangani dengan segera kemungkinan besar gangguan ginjal mengarah ke gagal ginjal, sehingga butuh transplantasi ginjal atau perawatan penyaringan darah.
Untuk itu, kenali beberapa gejala gangguan ginjal berikut ini:
Baca Juga : Berita Kesehatan: Kenali 8 Ciri-Ciri Bayi Sudah Masuk Panggul
- Mual dan muntah
- Hilangnya napsu makan
- Perasaan lemah dan lesu
- Sesak napas
- Sakit perut
- Masalah mulut
Baca Juga : Berita Kesehatan: Ratusan Kosmetik Ilegal Ditarik BPOM, Ini Bahayanya!
- Frekuensi buang air kecil meningkat, terutama di malam hari
- Mati rasa, kesemutan, terbakar kaki panas dan tangan
- Kram otot dan kejak otot
- Gangguan tidur
- Kulit gatal
- Menurunnya ketajaman mental
Baca Juga : Berita Kesehatan: Tak Hanya Madu, Berikut 3 Produk dari Lebah yang Berkhasiat
- Tekanan darah tinggi yang sulit di kontrol
- Nyeri pada dada karena penumpukan cairan di sekitar jantung
- Pembengkakan pada pergelangan kaki dan tangan yang awalnya ditandai oleh kenaikan berat badan secara tiba-tiba.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Cara Mengatasi dan Mencegah Gigi Berlubang Pada Anak
Gangguan ginjal pada anak juga bisa dikaitkan dengan suatu penyakit atau kondisi merusak fungsi ginjal, seperti:
- Hipertensi atau tekanan darah tinggi
- Glomerulonefritis atau peradangan pada ginjal
Baca Juga : Berita Kesehatan: Meski Aneh, 5 Tanda Ini Menunjukan Kehamilan Sehat
- Gangguan ginjal polikistik
- Obstruksi saluran kemih berkepanjangan
- Refluks Vesicoureteral (kondisi urin kembali ke ginjal)
- Pielonefritis atau infeksi ginjal berulang
- Diabetes tipe 1 dan tipe 2
- Penggunaan obat-obat tertentu
Meskipun gangguan ginjal pada anak tidak selalu dapat dicegah tetapi ada beberapa langkah yang bisa menekan kemungkinan terjadinya gangguan ginjal pada anak.
Baca Juga : Berita Kesehatan: 9 Penyakit Penyebab Telapak Kaki Terasa Panas, Jangan Diabaikan!
Pertama, menangani penyakit yang mendasarinya.
Jika anak memiliki kondisi kesehatan jangka panjang seperti diabetes dan hipertensi maka orangtua sebaiknya memastikan kondisi kesehatan tersebut terkontrol.
Baik dengan menjalani gaya hidup sehat maupun konsumsi obat-obatan teratur.
Eka menegaskan orangtua untuk tidak perlu takut obat-obatan jangka panjang diabetes dan hipertensi dapat merusak ginjal anak.
Sebab, obat-obat jangka panjang tersebut telah terbukti aman dan justru dapat menekan risiko pelebaran penyakit, termasuk ke ginjal.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Anak Tidur Berkeringat? Bisa Jadi Gejala Penyakit Berbahaya
Kedua, diet sehat.
Pastikan anak mengonsumsi gizi seimbang dan konsumsi air putih secukupnya setiap hari untuk menurunkan risiko gangguan ginjal pada anak.
Dengan diet sehat, anak dapat mengontrol tekanan darah dan kadar kolesterol dalam tubuh.
Ketiga, melakukan aktivitas secara rutin.
Melakukan aktivitas secara rutin dapat menjaga tekanan darah tetap stabil dan menurunkan risiko gangguan ginjal.
Baca Juga : Berita Kesehatan Terbaru: Sayur dan Buah Bukan Menu Utama MPASI
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | kids health,Kementerian Kesehatan |
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR