2. Menjadi pengundang
Menunggu undangan yang tak kunjung datang dari seseorang yang mengajak kita berlibur mungkin akan menyebalkan.
Itulah mengapa Prior menyarankan agar kita mengubah posisi sebagai pengundang, misalnya mengajak beberapa teman lama untuk naik gunung bersama.
Pakar neurologi menyebutkan bahwa hal ini efektif untuk dilakukan, karena membantu otak lebih piawai dalam merencanakan dan beraktivitas.
Kerja proaktif juga bisa mengurangi kecemasan dan memberikan kita kontrol. Perasaan kita akan lebih bahagia ketimbang kita terlalu pusing memikirkan undangan yang tak kunjung datang.
3. Menjauhi media sosial
Media sosial membuat citra kehidupan orang lain sering kali lebih menyenangkan daripada hidup kita.
Padahal, menurut Sharp, kita sebaiknya tak membandingkan hidup dengan orang lain di luar sana.
Baca Juga : Aktif di Media Sosial Bisa Bantu Pendidikan di Indonesia, Ini Caranya
Terus menerus memantau media sosial bisa membuat kita merasa bahwa hidup kita bukanlah yang terbaik, dan selanjutnya membuat kita terus berpikir negatif.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | menshealth.com |
Penulis | : | Erinintyani Shabrina Ramadhini |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR