Nakita.id - Moms, rasanya hampir tidak mungkin membaca tentang penurunan berat badan tanpa melihat kata "metabolisme", bukan?
Dan seperti banyak subtopik mengenai kesehatan dan gizi, metabolisme seringkali menjadi inti dari pembahasannya.
Namum terkait masalah metabolisme ini juga rentan terhadap mitos-mitos.
Berikut adalah lima di antaranya yang mungkin Moms temui.
Baca Juga : Catat! Inilah 5 Buah Terbaik Untuk Bantu Menurunkan Berat Badan
1. Metabolisme akan terasa menurun setelah usia mencapai 30 tahun
Memang benar bahwa metabolisme melambat seiring dengan waktu dan usia, meskipun tidak begitu jelas.
Wanita mungkin benar-benar melihat perubahan terbesar lebih dekat ke menopause karena semua perubahan hormonal yang menyertainya, misalnya.
Jika Moms menambah berat badan di usia 30-an, itu mungkin karena beberapa faktor yang dapat dikontrol dan tidak sepenuhnya masalah genetika.
Baca Juga : Fakta Lengkap Seputar Manfaat dan Kandungan Nutrisi Bayam Merah
Ini adalah masanya ketika banyak orang mungkin menghabiskan berjam-jam duduk di kantor, mulai merawat anak-anak, dan mungkin tidak berolahraga sebanyak dulu.
Maka pantas bila bertambah gemuk. Jadi bukan melulu karena metabolisme.
2. Setiap jenis olahraga dapat membantu meningkatkan metabolisme
Olahraga aerobik memang bermanfaat bagi kesehatan, tapi tidak cukup untuk membangun masa otot.
Jika seseorang tidak memasukkan olahraga kekuatan (seperti angkat beban), massa otot yang buruk dapat berkontribusi pada penurunan metabolik.
Baca Juga : Berita Kesehatan: Jika Rutin Makan Jambu Biji, 8 Khasiat Ini Akan Didapat
"Olahraga kekuatan membangun otot, yang perlu diberi kalori," Lisa Nordquist, pelatih pribadi bereputasi ACE, dikutip dari Prevention.
"Itu mengharuskan tubuh Anda menyalakan mesinnya - alias metabolisme Anda - untuk mempertahankan massa otot itu."
3. Orang kurus memiliki metabolisme yang lebih cepat
Sebagaimana dicatat dalam poin sebelumnya, metabolisme lebih berkaitan dengan jumlah otot daripada ukuran tubuh.
Otot menggunakan lebih banyak energi daripada lemak ketika kita beristirahat, yang berarti kita membakar bahan bakar bahkan ketika tidak terlibat dalam aktivitas fisik.
Baca Juga : Merasa Nyeri Pada Payudara? Atasi dengan Bahan Alami Ini Yuk
Jadi sebenarnya tampak sebaliknya dengan orang-orang yang lebih gemuk membakar kalori lebih banyak.
"Semakin banyak Anda menimbang, semakin banyak oksigen yang diperlukan otot Anda untuk mendukung berat badan dan seluruh fungsi tubuh Anda," kata Jason Karp, Ph.D., penulis Running for Women, dikutip dari Shape.
4. Makan makanan larut malam menyebabkan kenaikan berat badan
Waktu dan frekuensi makanan Moms tidak memengaruhi laju metabolisme istirahat Moms.
Seperti yang dikatakan oleh Dr. Yoni Freedhoff dari Universitas Ottawa, "ini seperti bagaimana jarak yang ditempuh mobil Anda tidak dipengaruhi oleh jam berapa Anda mengisi kendaraan dengan gas."
Kualitas dan kuantitas adalah yang paling penting.
Baca Juga : Mengenal Penyebab dan Gejala Dyspareunia, Nyeri Saat Berhubungan Intim
Jadi pastikan asupan harian dapat menyediakan semua nutrisi yang disarankan dan asupan kalori dalam kisaran yang sehat.
5. Makanan pedas dapat mempercepat metabolisme
Makanan pedas memang dapat memicu lonjakan sementara, namun tidak ada bukti bahwa mereka memiliki dampak jangka panjang pada tingkat metabolisme kita.
"Makanan pedas sebentar meningkatkan produksi panas - Anda akan melihat Anda merasa panas setelah kari atau cabai," kata Dr Ellie Cannon, seorang kolumnis medis wanita.
Baca Juga : Rajin Konsumsi Tomat, 5 Manfaat Luar Biasa Ini Akan Dirasakan Tubuh
"Sementara ini membakar kalori, tidak ada efek jangka panjang pada metabolisme Anda."(*)
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR