Nakita.id - Moms mungkin sudah sering mendengar mengenai manfaat berjalan bagi kesehatan tubuh.
Bahkan, sebuah percobaan klinis baru menemukan bahwa berjalan dan jenis latihan moderat lainnya dapat membantu mengembalikan ketajaman ingatan seseorang.
Studi ini berfokus pada orang dewasa yang yang memiliki masalah dengan ingatan dan keterampilan berpikir.
Baca Juga : Ini 7 Tips Menstimulasi Agar Si Kecil Cepat Berdiri dan Berjalan
Para peneliti menemukan bahwa 6 bulan latihan moderat berjalan atau mengayuh sepeda statis dapat memulihkan beberapa masalah ingatan itu.
Secara khusus, olahraga dapat berpengaruh meningkatkan kemampuan otak untuk memperhatikan, mengatur perilaku, teratur dan mencapai tujuan.
"Olahraga efeknya setara dengan membuat otak mereka 9 tahun lebih muda.
Sebaliknya, kemampuan mental terus menurun di antara peserta studi yang hanya menerima pendidikan kesehatan saja," kata ketua peneliti James Blumenthal, seorang profesor di Sekolah Kedokteran Universitas Duke, di Durham, N.C.
Para ahli mengatakan temuan ini mendukung konsep umum bahwa gaya hidup sehat dapat membantu melindungi otak seiring bertambahnya usia.
Baca Juga : Bisa Dirasakan Bayi dalam Kandungan, Perhatikan 7 Hal Ini
"Dan tidak ada kata terlambat untuk memulai," kata Keith Fargo, direktur program ilmiah dan penjangkauan untuk Asosiasi Alzheimer.
Untuk penelitian ini, tim Blumenthal merekrut 160 orang dewasa berusia 55 tahun ke atas yang memiliki keluhan tentang ingatan dan kemampuan berpikir mereka.
Dalam penelitian ini, sekelompok responden berjalan atau mengendarai sepeda stasioner 3 kali seminggu, selama 35 menit dengan pemanasan 10 menit, dan juga melaksanakan pola makan sehat.
Sementara kelompok lainnya hanya diberikan pendidikan kesehatan tanpa latihan.
Setelah 6 bulan, kelompok yang melaksanakan latihan menunjukkan peningkatan dalam tes fungsi eksekutif, sementara kelompok yang hanya mendapat pendidikan kesehatan, kemampuan berpikirnya terus menurun.
Baca Juga : Bikin Perut Buncit, 9 Kebiasaan Ini Harus Segera Ditinggalkan
Blumenthal mengatakan studi yang lebih besar masih diperlukan untuk mendukung studi ini.
Studi ini dipublikasikan secara online 19 Desember di jurnal Neurology.(*)
Source | : | web md |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR