Berdasarkan kelompok umur, orang dewasa paruh baya (lansia) dan dewasa dianggap berisiko tinggi.
Tampaknya juga ada perbedaan gender karena ada lebih banyak kasus gangguan yang didokumentasikan yang memengaruhi pria.
Meskipun, ada kemungkinan bahwa gangguan perilaku tidur REM pada wanita tidak dilaporkan, mereka cenderung mengalami gejala yang kurang agresif meskipun tidur mereka mungkin lebih terganggu.
Baca Juga : 4 Trik Cerdas Menyimpan Uang Agar Tidak Boros dan Mudah Berhemat
Jika Moms mengalami gejala-gejala ini, penting untuk mencari perawatan karena bisa berisiko menyakiti diri sendiri atau orang lain di sekitar Moms saat tertidur.
Menurut National Sleep Foundation, dokter dapat meresepkan obat untuk membantu mengurangi perilaku gangguan tidur tersebut.
Pasien juga akan disarankan untuk membuat lingkungan tidur mereka seaman mungkin.
Ini berarti membuang benda-benda tajam, memindahkan furnitur, dan bahkan mungkin memindahkan pasangan ranjang ke ruangan lain.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR