Nakita.id - Ada dua jenis makanan yang harus dikonsumsi untuk menunjang tumbuh kembang Si Kecil.
Terutama pada Si Kecil di bawah usia 2 tahun, makanan yang wajib dikonsumsi yaitu Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MPASI).
Banyak Moms salah kaprah kalau makanan pertama yang dikonsumsi Si Kecil adalah buah-buahan lembut dan sayur yang dihaluskan.
Baca Juga : Resep MPASI Enak dan Sehat dari Ahli Gizi dengan Selingan Sayur dan Buah Dalam Bubur Susu
Dokter Anak Spesialis Nutrisi dan Penyakit Metabolik pada Anak, Dr.dr. Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) dalam acara Milkversation Hari Gizi Frisian Flag menjelaskan anggapan kalau buah dan sayur sebagai makanan tunggal pendamping ASI adalah tidak tepat.
Pemberian MPASI yang tidak tepat malah akan menyebabkan Si Kecil mengalami stunting.
Pasalnya MPASI memang diharuskan asupan nutrisi yang kurang dari ASI dan tidak dapat dipenuhi dari satu jenis makanan seperti buah saja atau sayur saja
Baca Juga : Ibu Hamil Muda, Waspada 4 Gangguan Kehamilan yang Berisiko Pada Janin
Dokter Damayanti mengatakan kompisisi nutrisi pada ASI sama dengan komposisi otak Si Kecil yang sedang bertumbuh sampai usia 2 tahun.
Namun saat Si Kecil mencapai usia lebih dari 6 bulan, ASI yang dihasilkan Moms sudah tidak lagi selengkap saat Moms menyusui Si Kecil dari usia 0 sampai 6 bulan.
Kandungan energi, protein, folat, vitamin A,C,D dan zat besi pada ASI perlahan berkurang di atas usia 6 bulan.
Baca Juga : Agar Asupan Vitamin D Anak Tercukupi, Ini Jenis Camilan Andalan yang Bisa Menjadi Pilihan!
Untuk itulah, makanan yang diberikan pada Si Kecil harus mengandung proteni hewani, karbohidrat dan lemak seperti yang dibutuhkan otaknya.
Jika bayi hanya diberikan buah seperti pisang saja, atau puree sayuran misalnya brokoli saja, Si Kecil tidak akan mendapatkan asupan asam amino essensial yang cukup.
Kekurangan asam amino essensial dan sumber energi inilah yang akan menyebabkan Si Kecil mengalami stunting.
Baca Juga : Mau Makan Serasa Lebih Modern? Gunakan Piring Saji Model Kristal
Dokter Damayanti menjabarkan tentang penelitian di Afrika yang menunjukkan dua suku dengan kebiasaan makan berbeda akan menghasilkan anak-anak dengan karakteristik pertumbuhan yang berbeda pula.
Salah satu suku adalah pemakan daging dan suku yang lain adalah pemakan tumbuh-tumbuhan.
Ternyata anak-anak di suku pemakan daging tumbuh tinggi dan lebih kurus dibandingkan dengan anak suku pemakan sayur yang pendek dan cenderung gemuk.
Baca Juga : Hakim Kabulkan Gugatan Cerai Gisel, Gading Marten : 'Ini Memang Jawaban Terbaik dari yang Terburuk'
Penelitian ini memperkuat kalau pertumbuhan Si Kecil terutama tinggi badan, sangat dipengaruhi dengan asupan protein hewani yang kuat.
“Makanan yang penting untuk anak-anak adalah protein hewani. Protein nabati juga penting namun tidak berkontribusi banyak untuk pertumbuhan tinggi badan anak” tutur Dokter Damayanti.
Ter Damayanti juga menambahkan, protein yang paling baik untuk pertumbuhan Si Kecil bisa didapatkan dari susu, telur, produk olahan susu, ikan, ayam, dan yang terakhir dari daging.
Baca Juga : Lydia Kandou dan Jamal Mirdad Berkomitmen Bahagiakan Anak Hingga Kini, Bukti Perceraian Tak Selamanya Buruk?
Meskipun sempat beken anggapan bahwa makanan pertama terbaik bagi bayi adalah pisang, buah, dan sayuran organik.
Ternyata nabati tidak memberikan asam maino lengkap yang dibutuhkan tubuh Si Kecil untuk tumbuh kembang.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR