Nakita.id - Perubahan bentuk tubuh dan berat badan setelah melahirkan mungkin merisaukan Moms, dan ingin #LangsungLangsing.
Akan tetapi Moms perlu ingat setelah melahirkan, banyak hal yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan usaha penurunan berat badan.
Jika sebelum hamil Moms sudah biasa melakukan olahraga untuk menjaga berat badan dan bentuk tubuh tetap ramping, tak bisa disamakan ketika Moms telah melahirkan.
Baca Juga : 5 Hal yang Bisa Gagalkan Program #LangsungLangsing Usai Melahirkan, Catat!
Dokter Spesialis Kesehatan Olahraga, Dr. Michael Triangto, Sp.KO., menjelaskan jika setelah melahirkan, perubahan bentuk tubuh tak sesederhana lemak yang bertambah.
"Orang tahunya kalau naik berat badan itu lemaknya banyak. Tidak hanya itu. Karena ada juga otot yang selama masa kehamilan dia itu tidak berani untuk berolahraga dengan cukup, atau bahkan tidak berani beraktivitas seperti biasa," jelas Dokter Michael saat diwawancara Nakita.id di RS Mitra Kemayoran, Jakarta pada Rabu (13/02/2019).
Selain lemak, Dokter Michael menjelaskan, otot yang tak dilatih selama masa kehamilan juga memengaruhi bentuk tubuh.
Baca Juga : Mau Sehat dan Langsing? Saat Makan Siang, Hindari 5 Kesalahan Ini!
Otot yang tak sekencang sebelum kehamilan ditambah massa lemak yang naik menyebabkan bentuk tubuh lebih besar, berbeda dari sebelum kehamilan.
Kedua masalah itu yang perlu Moms perhatikan ketika hendak kembali langsing setelah melahirkan.
Menurut Dokter Michael, pertama-tama yang perlu dilakukan ialah membakar lemak dengan optimal.
Setelah Moms diperbolehkan beraktivitas seperti olahraga setelah melahirkan, ada aktivitas-aktivitas olahraga untuk membakar lemak yang bisa dilakukan.
Baca Juga : Sudah Resmi Jadi Istri Wakil Gubernur, Dapur Arumi Bachsin Justru Jauh dari Kesan Mewah
Dokter Michael menjelaskan jika olahraga yang bisa membakar lemak dan dilakukan oleh ibu setelah melahirkan ialah jenis kardio, yakni jalan cepat.
Jangan buru-buru melakukannya ya Moms, jalan cepat sudah menjadi olahraga yang cukup membantu penurunan berat badan usai melahirkan.
Dokter Michael menambahkan, justru ia tidak menganjurkan olahraga lari setelah melahirkan.
Walau dianggap sebagai olahraga yang efektif untuk membakar lemak, berlari usai melahirkan justru meningkatkan risiko cidera.
Kondisi tubuh yang berbeda seperti membesarnya payudara dan otot-otot dalam kondisi kurang latihan, jika dipaksa untuk lari bisa berbahaya.
Maka Moms cukup melakukan olahraga yang tetap mengutamakan kenyamanan Moms usai melahirkan.
Baca Juga : Viral Es Cendol Dijadikan Mas Kawin Pasangan Ini, Lihat Videonya!
Sedangkan selain lemak, masalah otot pun perlu disentuh untuk mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelum melahirkan.
"Nah, masalah dari ototnya ini harus dari latihan anaerobik," lanjut Dokter Michael.
Melansir Verywell Fit, latihan atau olahraga bersifat anaerobik merupakan latihan di mana intensitasnya membuat otot tak mendapatkan oksigen secepat biasanya dari sistem kardiovaskular.
Tenang Moms, olahraga jenis ini tak membahayakan walau penjelasannya terdengar cukup mengkhawatirkan.
"Latihan yang jenisnya anaerobik adalah latihan yang mempunyai intensitas sedang kemudian dilakukan dengan repetisi yang tidak terlalu banyak," ujar Dokter Michael.
Angkat beban memang olahraga yang kerap diasosiasikan dengan latihan otot.
Namun, Dokter Michael tidak mengharuskan Moms untuk melakukan olahraga dengan angkat beban untuk melatih otot.
Latihan anaerobik pun sudah cukup untuk mengembalikan kelenturan, kekuatan, dan kekencangan otot.
Melakukan latihan jenis anaerobik seperti squat dan lunges ringan dapat membantu Moms mengecilkan tubuh dan menurunkan berat badan.
Akan tetapi Moms perlu ingat, tak ada hasil yang instan.
Dokter Michael menutup penjelasannya jika olahraga untuk menurunkan berat badan usai melahirkan perlu dilakukan bertahap dan konsisten.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Source | : | verywelfit.com |
Penulis | : | Anisa Annan |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR