Nakita.id - Moms pasti pernah mendengar bahwa ubi jalar dapat mencegah kanker.
Ubi jalar baik untuk penderita diabetes karena kandungan nutrisi seperti vitamin, serat, dan antioksidan.
Tetapi Moms ternyata dibalik kandungan nutrisinya, ubi jalar dapat membuat gangguan kesehatan.
Baca Juga : Berat Badan Turun Drastis dengan Air Rebusan Ubi Jalar, Ini Caranya!
Melansir dari Livestrong, terlebih dahulu kita harus tahu kandungan ubi jalar apa saja sebelum mengetahui gangguan kesehatan dari nutrisi tersebut.
Ubi jalar mengandung serat sehingga baik digunakan sebagai diet sehingga dapat menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung, dan diabetes.
Dietary Guidelines mengatakan setiap orang membutuhkan antara 22,4 dan 33,6 gram serat sehari, tergantung pada jenis kelamin dan usia.
Baca Juga : 5 Manfaat Menakjubkan Ubi Jalar untuk Bayi
Serat ditemukan di kulit dan daging ubi jalar.
Daging ubi jalar mengandung pasokan sekitar 10 persen DV untuk serat larut, yang memperlambat pencernaan dan membantu mengelola berat badan, mengandung 2,5 gram per 100 gram porsi.
Jika Moms memanggangnya bersama dengan kulit, kandungan serat tidak larut, yang memasok serat, meningkat menjadi 3,3 gram atau 13 persen DV per 100 gram.
Nutrisi selanjutnya adalah karbohidrat, memberikan Moms energi dan menjaga protein digunakan sebagai sumber energi.
USDA merekomendasikan 45 hingga 65 persen dari asupan kalori harian Moms berasal dari karbohidrat, yang setara dengan sekitar 225 hingga 325 gram pada diet 2.000 kalori.
Ubi jalar memiliki jumlah karbohidrat yang relatif tinggi, dengan 18 gram per sajian.
Meskipun ubi jalar memiliki kandungan karbohidrat yang tinggi, mereka memiliki indeks glikemik yang rendah.
Baca Juga : Moms Memiliki Tekanan Darah Tinggi? Konsumsi Kentang Ungu Solusinya
Indeks glikemik adalah peringkat makanan kaya karbohidrat yang berbeda berdasarkan seberapa cepat dan pada tingkat apa mereka meningkatkan gula darah setelah dimakan.
Makanan dengan indeks glikemik tinggi dengan cepat dicerna dan menyebabkan kadar gula darah berfluktuasi.
Makanan dengan indeks glikemik rendah dicerna lebih lambat dan memiliki efek lebih bertahap pada peningkatan gula darah.
Diet dengan karbohidrat tinggi hingga indeks glikemik rendah sangat membantu menjaga energi Moms karena kadar gula darah akan tetap stabil sepanjang hari.
Ubi jalar adalah makanan yang ideal untuk penderita diabetes yang perlu mengendalikan fluktuasi gula darah atau penambahan berat badan, kata American Diabetes Association.
Sayuran yang memiliki genus Ipomoea ini juga memiliki kandungan vitamin A yang tinggi.
Ubi jalar mengandung vitamin A dalam jumlah sangat tinggi dengan 787 miligram per sajian.
Dietary Guidelines merekomendasikan asupan harian 700 miligram untuk wanita dewasa dan 900 miligram untuk pria, jadi satu porsi ubi jalar akan memenuhi nilai harian Moms.
Banyak yang mengatakan bahwa mengonsumsi makanan yang memiliki vitamin A yang tinggi dapat terkena gangguan kesehatan.
Tetapi Moms tak perlu khawatir karena gangguan kesehatan karena vitamin A tergantung bagaimana Moms mengonsumsi ubi jalar.
Baca Juga : Sehatkan Mata, Namun Ini Dampak Negatif Jika Kebanyakan Makan Wortel
Jika Moms mengonsumsi ubi jalar dengan tujuan mengganti suplemen vitamin A jadi sudah mengonsumsi cukup lama dan dalam jumlah banyak bisa risiko karotenodermia.
Ini adalah kondisi yang tidak berbahaya yang menyebabkan kulit menjadi kuning-oranye dan dapat dibalik begitu Moms berhenti mengonsumsi beta karoten dalam ubi jalar atau makanan lain.
Gangguan kesehatan lain dari ubi jalar adalah kandungan oksalat yang tinggi.
Tingginya jumlah diet oksalat dalam ubi jalar dapat berkontribusi pada pengembangan batu ginjal kalsium-oksalat, jenis batu ginjal yang paling umum.
Oksalat adalah zat alami yang ditemukan dalam banyak makanan, termasuk buah-buahan dan sayuran.
Nutrisi ini padat nutrisi dan sehat, mengandung vitamin, mineral, dan serat.
Baca Juga : Evi Masamba Sakit Usus Buntu Hingga Tubuhnya Mengejang Padahal Sedang Hamil, Warganet: 'Gimana Bayinya?'
Menurut sebuah laporan pada 2015 dalam jurnal Clinical Nutrition Research, makanan tinggi oksalat aman untuk pasien diabetes, hipertensi dan kolesterol darah tinggi.
Namun, pada pasien yang mengalami batu ginjal, rekomendasinya adalah beralih ke diet rendah kandungan oksalat.
Kesimpulannya, bagi Moms yang memiliki batu ginjal sebaiknya beralih ke makanan lain.
Sementara Moms yang sedang diet dan menggunakan ubi jalar sebaiknya mengonsumsi makanan yang bervariasi untuk mencukupi nutrisi.
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | Livestrong |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Amelia Puteri |
KOMENTAR