Nakita.id – Menjalani kehamilan bisa dibilang dambaan sebagian besar wanita.
Apalagi untuk yang baru pertama kali hamil, tentu kehamilan menjadi sesuatu yang terasa sangat istimewa.
Tapi, bagaimana jadinya bila kehamilan yang dijalani justru berisiko tinggi?
Baca Juga: Berikan Perlindungan Alami Saat Puasa, Si Kecil Sehat dan Orangtua Pun Tenang
Dr. dr Ali Sungkar SpOG(K), Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, pun menjelaskan, kehamilan berisiko tinggi dapat dirasakan oleh ibu hamil yang mengalami empat hal berikut ini:
1. Ibu dengan penyakit penyerta, seperti asthma, kelainan paru, diabetes, kelainan jantung, kelainan ginjal, penyakit autoimun, dan sebagainya.
2. Hamil dengan penyulit, seperti pre eklampsia-eklampsia, GDM, hipertensi, IVF, miom, kelainan letak plasenta, infeksi, dan ancaman persalinan preterm.
Baca Juga: Cuaca Panas Kemarau Panjang Bikin Si Kecil Rentan Terkena Penyakit, Orangtua Wajib Waspada
3. Hamil dengan riwayat operasi terdahulu, seperti operasi ginekologi dan operasi jantung.
4. Hamil di usia rentan
Menurut dr. Ali Sungkar, para ibu yang kehamilannya telah dinyatakan dokter berisiko tinggi, sebaiknya tidak menganggap enteng hal tersebut.
Pasalnya, bila tidak ditangani dengan baik, kondisi tersebut justru dapat membahayakan kesehatan ibu dan anak.
Baca Juga: Demi Menjadi Anak Pemberani, Jangan Biarkan Anak Tidak Menghadapi Masalah dan Kegagalannya
“Kehamilan risiko tinggi yang tidak ditangani dengan baik berpotensi akan berpengaruh buruk pada anak di dalam kandungan, seperi perkembangan janin yang tidak sempurna, kurangnya berat janin, kelahiran prematur, maupun berat badan bayi yang rendah,” ujar dr. Ali saat ditemui dalam acara “Bincang Gizi: Menghadapi Kehamilan Risiko Tinggi” pada Rabu (17/9/2019).
Akan tetapi tak perlu khawatir, Moms.
Kondisi kehamilan berisiko tinggi ini dapat ditangani, kok.
Baca Juga: Banyak Bergaul Bentuk Sikap Baik dan Rasa Hormat Si Kecil, Yuk Dicoba Moms!
Salah satunya dengan memenuhi kebutuhan nutrisi makro dan mikro yang bervariasi di tiap tahapan, mulai dari prakehamilan, trimester 1,2, dan 3, serta masa menyusui.
Adapun zat-zat gizi yang penting untuk dipenuhi adalah protein, karbohidrat, lemak, kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin B12, asam folat, dan iodine.
Ali pun mengatakan bahwa asupan nutrisi yang seimbang ini tidak hanya bermanfaat untuk menangani kehamilan berisiko, namun juga memiliki beberapa manfaat lainnya.
Baca Juga: Selalu Tampil Cantik, Begini Tip Makeup Fresh Simpel untuk Antar Anak Sekolah
“Selain membantu mencegah risiko komplikasi pada proses kelahiran, asupan nutrisi yang baik pada masa kehamilan juga bermanfaat bagi Si Kecil secara jangka panjang.
Salah satunya menurunkan terjadinya risiko sejumlah penyakit kronis di masa dewasa kelak, seperti hipertensi, diabetes, jantung, dan berbagai penyakit lainnya,” pungkas dr. Ali.
Baca Juga: Moms, Ini Hormon-hormon yang Berpengaruh pada Tubuh Saat Hamil, Termasuk Tingkatkan Produksi ASI!
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR