Nakita.id - Stretch mark sangat mengganggu banyak Moms yang sedang hamil.
Stretch mark berupa garis halus yang timbul di beberapa bagian tubuh, terkadang timbul dan terlihat jelas seperti akar pohon.
Biasanya stretch mark dapat muncul di badan, kaki, dan bokong.
Baca Juga: Stretch Marks Muncul pada Masa Kehamilan? Yuk Langsung Atasi dengan 5 Cara Mudah Ini
Meskipun tidak memiliki risiko kesehatan, stretch mark dapat menimbulkan rasa gatal sehingga Moms tidak nyaman.
Selain itu, Moms juga akan merasa tidak percaya diri jika terdapat stretch mark pada tubuh.
Menurut Dr Krishna H Kumar, seorang Konsultan Obstetri, stretch mark yang terjadi selama kehamilan atau striae gravidarum disebabkan oleh peregangan fisik kulit.
Meskipun kulit kita elastis dan dapat mengembang atau berkontraksi, selama periode kenaikan berat badan yang tiba-tiba, kulit tidak memiliki cukup waktu untuk menyesuaikan diri.
Jika tubuh mengembang lebih cepat daripada kulit, itu akan merobek kulit sehingga meninggalkan bekas luka atau stretch mark.
Stretch mark tidak hanya dialami oleh Moms hamil.
Siapa pun yang mengalami kenaikan berat badan mendadak dapat mengalami stretch mark, contohnya, atlet pria yang tiba-tiba bertambah berat akibat latihan beban.
Bisa juga kenaikan berat badan selama pubertas, memiliki kondisi medis seperti Sindrom Marfan atau Sindrom Cushing.
Selain itu, penggunaan krim atau lotion kortikosteroid yang berkepanjangan juga berpeluang alami stretch mark.
Stretch mark biasanya menjadi terlihat sekitar trimester ketiga kehamilan.
Kemunculannya diawali dengan garis merah muda, atau tanda pada kulit Moms dan mungkin terasa gatal.
Secara bertahap, stretch mark akan 'tumbuh' lebih lama dan lebih luas, warnanya mungkin menjadi lebih merah atau lebih ungu.
Saat 'matang', warna mulai memudar menjadi warna putih pucat atau perak.
Stretch mark umumnya muncul di perut atau bagian tubuh di mana banyak lemak tubuh disimpan seperti payudara, paha, pinggul, punggung bagian bawah dan bokong.
Meskipun tidak mungkin untuk mencegah stretch mark, ada beberapa langkah yang dapat Moms ambil untuk meminimalkan efeknya.
Baca Juga: Panduan Perkembangan Anak 3 Tahun yang Normal Terjadi, Ini Aspek Penting yang Harus Moms Perhatikan
Salah satu yang paling efektif adalah dengan menggunakan produk perawatan kulit yang membantu memaksimalkan elastisitas kulit.
Ini dilakukan untuk memastikan kulit tetap kenyal dan terhidrasi dengan baik.
Mencegah stretch mark
Hal terbaik yang dapat Moms lakukan adalah memfokuskan upaya sebanyak mungkin untuk mencegah stretch mark.
Moms harus fokus pada pencegahan, karena bekas luka yang disebabkan oleh stretch mark tidak dapat disembuhkan.
Bekas luka tersebut mungkin tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, tetapi Moms dapat menguranginya.
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat keparahan stretch mark, diantaranya :
- Usia Moms hamil
- Usia kehamilan
- Pertambahan berat badan selama kehamilan
- Berat bayi yang dilahirkan
- Riwayat keluarga stretch mark
Sementara banyak dari faktor-faktor ini berada di luar kendali Moms.
Namun, ada dua faktor utama yang dapat Moms atasi.
1. Hindari penambahan berat badan yang berlebihan
Pastikan Moms berkonsultasi dengan dokter untuk mencari tahu berapa kisaran kenaikan berat badan yang sehat dan harus Moms tuju selama kehamilan.
Pepatah lama "makan untuk dua" tidak akan membantu Moms dengan baik, karena bisa menyebabkan kenaikan berat badan terlalu banyak.
Pada gilirannya, akan berarti risiko yang jauh lebih tinggi, baik dari segi jumlah dan tingkat keparahan dari stretch mark.
Baca Juga: Ingin Nyaman Beraktivitas Selama Hamil? Lakukan Posisi Duduk yang Tepat
2. Menjaga kesehatan
Menjaga kesehatan Moms secara keseluruhan, berarti Moms juga merawat kulit sendiri.
Konsumsi beberapa buah dan sayuran kaya akan antioksidan yang akan membantu Moms menjaga kesehatan kulit.
Ingatlah untuk menjaga diri Moms tetap terhidrasi sepanjang waktu, dengan minum setidaknya delapan gelas air sehari.
Stretch mark biasanya menjadi kurang terlihat ketika Moms mulai menurunkan berat badan secara ekstra, karena kulit Moms secara bertahap akan menyusut kembali normal.
Nutrisi dan olahraga itu penting, jadi pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai makanan yang harus Moms konsumsi dan jenis olahraga apa yang cocok.
Perlu diingat, stretch mark tidak mewakili bahaya bagi kesehatan fisik Moms.
Baca Juga: Bayi Dua Tahun Diduga Terkena Virus Corona, Orang Tua Bayi Justru Tolak Dikarantina, Mengapa?
Namun, tergantung pada tingkat keparahannya, beberapa orang mungkin menemukan stretch mark menjadi perhatian utama karena dapat menyebabkan tekanan emosional dan psikologis.
Hal yang paling membantu adalah memiliki pasangan yang mendukung dan selalu ada untuk Moms.
Itu dilakukan untuk mengangkat semangat saat Moms membutuhkannya, yang terpenting, memberikan cinta dan perhatian yang Moms butuhkan.
Source | : | mypositiveparenting.org |
Penulis | : | Nur Marufah Saniati |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR