Nakita.id – Wabah virus corona masih menjadi momok menakutkan bagi ratusan negara di dunia.
Pasalnya, per hari ini, Minggu (17/5/2020), tercatat 4 juta lebih orang terinfeksi Covid-19 hingga ratusan ribu meninggal dunia.
Sayangnya, hal tersebut terasa semakin buruk dengan pengumuman WHO terkait ketersediaan vaksin virus corona.
Ya, beberapa waktu lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa kecil kemungkinan untuk memiliki vaksin Covid-19 sebelum akhir 2021.
"Saya pikir akhir tahun depan adalah ekspektasi yang sangat masuk akal," kata Pejabat Senior WHO Dale Fisher dilansir dari CNBC via Kompas.com, Senin (4/5/2020).
Akan tetapi, secercah harapan justru timbul dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat.
Sebab, saat ini, pemerintah Amerika Serikat tengah mengumpulkan ratusan juta dosis vaksin Covid-19 untuk dikembangkan.
"Kami sudah menemukan 100 lebih calon vaksin," ujar Menteri Layanan Kesehatan dan Kemanusiaan Alex Azar kepada saluran TV Fox Business Network, Jumat (15/5/2020) waktu setempat.
Dari ratusan juta dosis tersebut, nantinya akan ada satu atau lebih vaksin yang siap diluncurkan.
Ia menambahkan, saat ini prosesnya sedang dalam tahap mempersempit vaksin ke dalam kelompok inti agar bisa diluncurkan pada akhir tahun mendatang.
"Kita pertaruhkan ratusan juta dolar dan meningkatkan produksi vaksin domestik secara masif, sehingga pada akhir tahun, kami berharap akan memiliki satu atau lebih vaksin yang manjur dan aman serta ratusan juta dosis," sambungnya.
Gedung Putih (kantor Presiden AS) pun menargetkan sudah memiliki 300 juta dosis vaksin pada akhir 2020.
Kendati demikian, hingga saat ini belum ada vaksin untuk patogen ini yang disetujui meski beberapa sedang dikembangkan.
Selain sebagai cara memerangi virus corona, pemerintah Amerika Serikat pun meyakini memproduksi serta mendistribusikan vaksin merupakan cara yang efektif untuk memulai ekonomi AS.
"Kami harus menggunakan secara penuh kekuatan pemerintah AS dan sektor swasta di sini untuk menekan semua waktu (uji coba obat) tersebut. Selain itu, mengurangi inefisiensi dalam pengembangan dan penggunaan kekuatan pemerintah AS untuk memproduksi di tengah risiko, mencapai jutaan dosis vaksin.
Saat ini kami menjalankan uji klinis untuk membuktikan kemanjuran dan keamanannya," ucap Azar.
Sayangnya, ahli penyakit menular Dr Anthony Fauci, yang mengepalai Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, justru mengatakan gagasan akan adanya vaksin pada musim gugur mendatang, ketika sekolah dan universitas melanjutkan kegiatannya, merupakan ambisi yang terlalu muluk.
"Biaya untuk memberi vaksin kepada 3,7 miliar orang lebih murah dibandingkan dengan biaya dan keuntungan sepuluh perusahaan farmasi terbesar dalam empat bulan.
Apapun yang menghambat vaksin tersedia secara gratis bagi mereka yang membutuhkan adalah sebuah tindakan keji," ujar Direktur Eksekutif Interim Oxfam International, Jose Maria Vera, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (15/5/2020).
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul “AS Sudah Temukan 100 Calon Vaksin Covid-19, Target Selesai Akhir 2020”.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR