Nakita.id - Persoalan mengenai keputusan ibu untuk menyusui tengah jadi perbincangan hangat di jagad maya.
Ini bermula ketika seorang wanita bernama Tina melalui cuitan twitter menyampaikan pandangan pribadinya tentang menyusui.
"Aturan dari mana ibu harus menyusui anaknya? Menyusui itu pilihan perempuan yang sudah jadi ibu untuk anaknya.
Tidak menyusui juga pilihan yang harus dihargai. Woman's body, woman's choice" tulisnya.
Banyak yang mengartikan kalau cuitan ini berarti membenarkan keputusan wanita yang enggan menyusui anaknya.
Bahkan beberapa warganet membalas cuitan tersebut dengan sindiran merasa bersyukur tidak dilahirkan oleh ibu yang berpikir seperti itu.
Baca Juga: Tak Hanya untuk Ibu Menyusui, Daun Kelor Bermanfaat Bagi Kesehatan hingga Buat Wajah Cantik
Dilansir dari Americanpregnancy dan Tablod Nakita, air susu ibu (ASI) merupakan faktor penting dan utama bagi Si Kecil yang baru saja lahir.
ASI yang dihasilkan setiap ibu memiliki kombinasi protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat yang sempurna.
Sehingga, tidak ada yang lebih baik untuk kesehatan bayi selain ASI yang merupakan pemenuh gizi utama ketika Si Kecil belum mampu mencerna makanan padat dan juga berserat.
Bukan hanya dapat bermanfaat bagi perkembangan dan kesehatan Si Kecil, nyatanya ASI mampu memberikan keuntungan jangka panjang bagi Moms.
Studi yang diterbitkan dalam Journal of Mother and Child menemukan bahwa menyusui memiliki manfaat yang lebih daripada yang ditemukan sebelumnya.
Ibu yang menyusui selama 6 bulan dan terus menyusui hingga anak berusia 1 tahun dapat menurunkan risiko kematian serta risiko terkena penyakit berbahaya.
Penelitian baru menemukan bahwa perempuan yang menyusui dalam jangka waktu lebih lama, hingga 2 tahun, memiliki risiko lebih rendah untuk didiagnosis dengan endometriosis.
"Mengingat sifat kronis endometriosis dan sangat sedikit faktor risiko yang dapat diketahui, menyusui mungkin menjadi hal yang penting untuk mengurangi risiko endometriosis pada perempuan setelah kehamilan," jelasnya Leslie Farland dalam penelitiannya.
Selain itu, perempuan yang menyusui selama lebih dari 36 bulan secara total, memiliki penurunan risiko endometriosis sebesar 40% dibanding perempuan yang tidak pernah menyusui.
Baca Juga: Sebelum Melakukan Puasa Esok Hari, Perhatikan Dulu Rambu-rambu Puasa Bagi Ibu Menyusui Berikut Ini!
Taj hanya itu, laporan terbaru dari American Institute for Cancer Research (AICR) dan World Cancer Research Fund mengungkapkan, menyusui telah terbukti mengurangi risiko kanker payudara pada perempuan.
Untuk setiap lima bulan seorang ibu menyusui, risiko terkena kanker payudara akan menurun sebanyak 2%.
"Mungkin tidak semua ibu memungkinkan untuk menyusui. Tetapi bagi mereka yang bisa melakukannya, menyusui dapat memberikan perlindungan dari kanker terhadap ibu dan anak," ujar penulis studi, Alice Bender dari AICR.
Baca Juga: Khawatir Produksi ASI Menurun? Simak Yuk Moms Tips Lancar Puasa Bagi Ibu Menyusui
Selain itu, studi ini juga menemukan bahwa menyusui juga dapat membantu menghilangkan sel-sel DNA yang rusak yang dapat menyebabkan perkembangan tumor.
Tak berhenti sampai di sana, menyusui juga terbukti melindungi Moms dari risiko hipertensi, diabetes, hiperlipidemia, dan risiko terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah.
Bagi Moms yang melahirkan secara sesar, penelitian membuktikan 8% ibu yang menyusui selama lebih dari dua bulan akan mengalami lebih sedikit sakit kronis pasca operasi.
Dengan begitu menyusui tak hanya bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi Si Kecil, tapi juga untuk kesehatan Moms yang memproduksi ASI.
WHO merekomendasikan bayi mulai disusui dalam waktu satu jam sejak lahir dan terus diberikan ASI secara eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.
Source | : | Tabloid Nakita,americanpregnancy.org |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR