Tak Hanya Dialami Wanita, Coba Kenali Tanda Depresi Pasca Melahirkan yang Menyerang Para Dads
Nakita.id - Momen kelahiran Si Kecil memang paling dinantikan semua orang apalagi kebahagiaan seperti ini tidak akan bisa terulang kembali.
Namun, dibalik kebahagiaan yang dirasakan oleh Dads setelah sang istri berhasil melakukan persalinan ada sedikit rasa khawatir bahkan pelan-pelan memicu depresi.
Terkadang depresi yang dirasakan suami ini tidak disadari karena seolah tertutup oleh raut wajah bahagia pasca persalinan.
Mirip seperti depresi yang dialami wanita setelah melahirkan, depresi pascamelahirkan pada laki-laki juga menyebabkan rasa cemas berlebihan, takut, sedih, dan hampa.
Sayangnya, kondisi ini tak kasat mata dan belum banyak dibicarakan secara terbuka layaknya depresi pascamelahirkan pada wanita.
Akibatnya, banyak pria yang mengalami depresi pascamelahirkan tidak benar-benar menyadari apa yang mereka alami.
Kondisi depresi pasca persalinan umumnya disebut sebagai postpartum depression (PPD).
Mendeteksi gejala depresi pascamelahirkan pada laki-laki merupakan suatu tantangan tersendiri.
Pasalnya, kebanyakan laki-laki cenderung menutup-nutupi atau memendam gejala yang dirasakan.
Selain itu, gejala yang dialami laki-laki juga biasanya muncul secara bertahap dan pelan-pelan, sehingga agak sulit untuk mengetahui di mana batasan depresi pascamelahirkan dan stres biasa.
Meskipun begitu, kita bisa mengamati tanda-tanda berikut ini:
- Kehilangan gairah seks, baik dengan pasangan atau secara umum.
- Muncul kebiasaan tidak sehat seperti merokok, minum alkohol, mengebut saat berkendara, atau mengonsumsi obat-obatan.
- Mudah marah, sedih, tersinggung, gusar, dan kehilangan kesabaran.
- Selalu berpikiran negatif, terutama soal bayi yang baru lahir misalnya apakah bayi kita bernapas dengan normal, bisa tidur, atau berkembang seperti seharusnya.
- Mencari alasan untuk tidak berada di rumah bersama bayi misalnya dengan bekerja hingga larut malam, menghadiri acara kantor di luar kota, atau mencari pekerjaan sampingan pada waktu luangnya.
- Menghindari interaksi sosial dengan keluarga, sahabat, tetangga, atau rekan kerja.
- Perubahan pola makan dan pola tidur.
- Kecenderungan untuk melakukan tindak kekerasan seperti melempar atau membanting barang, meninju tembok, atau menyakiti orang lain secara fisik.
Apa yang bisa Moms lakukan?
Jika kita atau pasangan Moms mengalami depresi pascamelahirkan pada laki-laki, bicarakan dengan keluarga atau orang yang dipercaya.
Berbagi soal beban yang dirasakan akan sangat membantu kita memahami sifat depresi yang menyerang.
Dengan begitu, Moms pun bisa menanggulangi depresi lebih cepat dan tepat.
Jika membicarakannya dengan orang yang dipercaya tidak begitu membantu, Moms bisa mencari bantuan tenaga profesional seperti psikolog, konselor, atau psikiater.
Perubahan gaya hidup juga penting untuk mempercepat pemulihan.
Mulailah rutin berolahraga, makan dengan gizi seimbang, berhenti merokok atau minum alkohol, dan tidur cukup.
Moms juga bisa mempraktekkan teknik relaksasi sederhana seperti menarik napas dalam setiap kali dorongan untuk marah muncul, menghirup minyak esensial aromaterapi, atau bermeditasi.
Bobo Fun Fair dan Jelajah Kuliner Bintang Jadi Ajang Nostalgia di Uptown Mall BSBCity Semarang
Source | : | webmd.com |
Penulis | : | Ine Yulita Sari |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR