Kurangi kalori cair
Usia 20-an sering kali merupakan masa percobaan, terlebih bila menyangkut minuman berkalori tinggi, termasuk alkohol.
Oleh karena itu, ketika memasuki usia 30-an, saatnya untuk mulai membatasi minuman kekinian yang sebenarnya mengandung kalori tinggi, seperti es kopi susu, teh boba, hingga softdrink.
Lupakan diet
Beberapa studi menunjukkan diet yang dilkukan oleh dewasa muda banyak menemui kegagalan.
Sebuah studi tahun 2018 menemukan bahwa diet tak terkontrol dan melewatkan makan sebenarnya membuat orang dewasa muda menjadi lebih gemuk, bukan malah menjadi ramping.
Rupanya, pembatasan kalori saat diet justru mengurangi metabolisme secara dramatis daripada yang diperkirakan, sehingga membuatnya lebih sulit untuk benar-benar mencapai penurunan berat badan.
Buang timbangan
Jika Moms sedang berusaha menurunkan berat badan, Kristin menyarankan untuk tidak lagi menimbang berat badan.
Sebab, angka yang ditunjukkan oleh timbangan bukanlah penilaian yang bagus untuk mengukur semua yang ada di dalam tubuh, seperti otot, lemak, dan air.
Terlebih lagi, dengan adanya timbangan, seseorang akan lebih terobsesi mencapai jumlah "berat ideal" daripada mencapai berat badan yang sehat.
Sebagai gantinya, Moms dapat menggunakan pita pengukur.
Penelitian telah menunjukkan bahwa ukuran pinggang adalah prediktor kesehatan dan risiko obesitas yang lebih baik daripada BMI (serupa dengan angka pada timbangan).
Baca Juga: Susu Ibu Menyusui Penambah Berat Badan Bayi, Dukung dengan Makanan Super Terbaik Berikut Ini
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,USA Today |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Nakita_ID |
KOMENTAR