Nakita.id - Setelah makan kenyang, beberapa orang pasti merasakan perut begah.
Namun merasakan perut begah bukan hal yang menyenangkan bahkan mengganggu aktivitas setelah makan.
Oleh karena itu Moms perlu mengetahui cara mengatasi perut begah setelah makan kenyang.
Baca Juga: Lemak Perut Membuat Tidak Percaya Diri, Segera Singkirkan dengan Cara Mudah Ini
Pernahkah Moms berada dalam kondisi sangat kenyang dan perut begah hingga merasa sulit bergerak?
Kita tahu kondisi itu sangat lah tidak nyaman. Terkadang celana yang kita gunakan saat itu juga menjadi terasa sempit.
Jika berada pada situasi tersebut, apa yang harus kita lakukan?
Ahli diet terakreditasi dari Sydney, Melissa Meier berbagi tipsnya.
Namun, satu hal yang menurutnya perlu diingat adalah, bertindak proaktif dalam pencegahan sehingga kita tidak akan terlalu sering mengalami kondisi sulit ini.
Seperti dengan mengatur kecepatan makan, latihan mengontrol porsi, dan peka dalam mendengarkan isyarat rasa lapar dan kenyang dari tubuh.
Namun, jika memang sudah terlanjur makan berlebih, seperti dalam momentum pesta atau hari besar, ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan untuk mengurangi rasa tidak nyaman atau begah karena kebanyakan makan.
1. Lakukan gerakan ringan
Moms mungkin merasa sangat begah hingga harus bersandar di kursi, setelah kebanyakan makan.
Dalam kondisi tersebut, cobalah untuk melakukan beberapa gerakan ringan.
Moms tidak perlu lari jarak jauh untuk membakar kalori tersebut, cukup lakukan peregangan atau jalan kaki sejenak untuk membantu sistem pencernaan agar tetap bergerak.
Lakukan gerakan-gerakan ringan ini hingga Moms merasa tubuh sedikit lebih nyaman.
2. Merenungkan
Tahap ini mungkin tidak akan memberikan dampak langsung, tetapi sangat penting untuk jangka panjang.
Luangkan waktu untuk merenung sejenak. Berilah dirimu kelonggaran untuk sejenak tidak perlu diet ketat di pagi harinya dan menjalani hari apa adanya.
Terima lah fakta bahwa sesekali bersenang-senang dengan makanan adalah bagian dari hidup dan tidak akan berdampak signifikan pada kesehatan jangka panjang.
Untuk bisa mengatakn itu pada diri Moms sendiri, cobalah mencatat seberapa sering kondisi makan berlebihan itu terjadi.
Jika hanya satu-dua kali dalam sebulan, maka itu bukan lah masalah besar.
Namun, jika kondisi itu terjadi secara teratur, sering atau dilakukan secara rahasia, maka tandanya Moms mungkin memerlukan bimbingan profesional untuk membantu memperbaiki hubungan Moms dengan makanan.
3. Terapkan mindfulness
Tips ini juga cenderung untuk jangka panjang. Moms tidak perlu membatasi diri untuk "mengganti" apa yang Moms makan.
Yang harus dilakukan adalah fokus pada makanan bergizi dan menikmatinya dengan penuh kesadaran atau mindfulness.
Apa maksudnya? Pada dasarnya, praktik mendengarkan isyarat lapar dan kenyang dari tubuh bisa membantu Moms mengelola kapan dan seberapa banyak Moms perlu makan.
Misalnya, Moms bisa membedakan rasa lapar yang benar-benar memerlukan makan dan tidak.
Baca Juga: Daripada Pusing Putar Otak Demi Turunkan Berat Badan, Coba Contek Kebiasaan Makan di 4 Negara Ini
Siapa tahu, rasa lapar yang Moms rasakan sebetulnya adalah sinyal haus atau Moms hanya membutuhkan camilan ringan untuk menghadapi emosi tertentu, seperti kebosanan, kesedihan, atau stres.
Jika Moms benar-benar lapar dan memutuskan untuk makan, makan lah dengan penuh kesadaran dengan melibatkan semua indra Moms, indra perasa, sentuhan, penciuman, penglihatan dan suara, bukan hanya memasukkan makanan ke dalam mulut tanpa berpikir dua kali.
Ini bisa dilakukan dengan memfokuskan diri hanya pada makanan ketika makan, tidak melakukan kegiatan lainnya seperti sambil bermain ponsel.
Pada dasarnya, praktik-praktik ini akan memungkinkan Moms untuk benar-benar menikmati setiap suapan, yang pada akhirnya akan mengurangi kemungkinan makan berlebih di masa mendatang.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "3 Cara Mengatasi Perut Begah Setelah Kebanyakan Makan"
Toys Kingdom dan MilkLife Wujudkan Senyum Anak Negeri untuk Anak-anak di Desa Mbuit
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR