Nakita.id - Moms sebagian aktivitas kita pasti dilakukan dengan duduk. Mungkin saat Moms menggosok pakaian, duduk terlalu lama saat bekerja, atau bisa saja saat bersantai menonton televisi.
Tetapi, apa yang sebenarnya terjadi pada tubuh ketika kita menghabiskan 8 jam sehari untuk duduk?
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyebutkan, terlalu lama duduk merupakan penyebab kematian nomer 4, setelah tekanan darah tinggi, merokok, dan kadar gula darah tinggi.
BACA JUGA: Hasil Penelitian: Rutin Makan Jamur Cegah Penuaan Dini
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Biofisika telah menemukan bahwa duduk terlalu banyak tidak hanya membuat bokong lebar dan bulat, tetapi juga dapat meningkatkan obesitas.
Dikuti dari Medical Daily, menurut Centers for Disease Control and Prevention, obesitas mungkin bukan hanya dari makanan yang kita makan, melainkan seberapa banyak kita duduk.
"Biasanya ketika orang memikirkan obesitas mereka memikirkan kalori, dan makanan, tapi lebih jauh dari itu." kata Amit Gefen, Profesor di Departemen Teknik Biomedis Universitas Tel Aviv, Israel.
Penelitian dokter Barry Braun menemukan bahwa ketika seseorang duduk lama, ia akan lebih mudah lapar.
Sekalipun energi yang dibutuhkan sedikit, namun tubuh seperti menuntut penambahan energi lewat makanan.
‘Rasa lapar’ ini kemudian ditanggapi otak dengan menyuruh Moms untuk makan. Makanan-makanan yang dikonsumsi inilah yang menyumbangkan kalori pada tubuh.
BACA JUGA: Anak Laki-laki Tergemuk di Dunia Ini Mulai Bisa Pergi ke Sekolah
Karena kalori tersebut tidak dibakar maksimal, ia tertimbun pada bagian-bagian tubuh khususnya perut, pinggul dan paha.
Selain dapat menyebabkan obesitas, berikut ancaman penyakit jika Moms atau Dads terlalu lama duduk;
Demensia
Jika duduk terlalu lama, otak bisa terlihat seperti orang yang menderita demensia. Duduk juga meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi, yang semuanya berperan dalam kondisi ini.
Bergerak sepanjang hari dapat membantu bahkan lebih dari berolahraga untuk menurunkan risiko semua masalah kesehatan ini.
Kerusakan organ
Otot akan membakar lebih sedikit lemak dan aliran darah melambat, sehingga lemak akan lebih mudah menempel di pembuluh darah.
Kebiasaan duduk dalam jangka panjang juga meningkatkan tekanan darah dan koleseterol.
Riset juga menunjukkan, duduk dan tidak aktif bergerak dalam 24 jam akan menurunkan efektivitas insulin sehingga berisiko diabetes.
BACA JUGA: Ini Dia Alasan Mengapa Moms Harus Menyebarkan Garam di Sekitar Rumah
Penuaan otot
Saat kita berdiri, bergerak atau duduk tegak, otot perut akan membuat kita tegak. Tetapi saat kita duduk merosot, otot tersebut tak terpakai.
Hal ini bisa merusak lengkungan alami punggung.
Selain itu, terlalu banyak duduk juga mengurangi fleksibilitas pinggul.
Duduk juga akan mengurangi kestabilan tubuh dan mengurangi kepadatan tulang.
Gangguan pada kaki
Duduk dalam periode terlalu lama bisa membuat sirkulasi tubuh lambat, sehingga cairan menumpuk di kaki.
Akibatnya kaki menjadi bengkak, varises, hingga penyakit berbahaya penyumbatan darah yang disebut deep vein thrombosis (DVT).
Masalah di otak
Otot yang dipakai bergerak akan memompa darah segar dan oksigen ke seluruh otak sehingga fungsinya lebih optimal.
BACA JUGA: Seperti Apa Posisi Tidur Mom & Dad? Cari Tahu Artinya Disini!
Gangguan di leher
Jika waktu duduk Moms & Dadskebanyakan dihabiskan di meja kerja, kemungkinan besar leher terlalu maju sehingga dalam jangka panjang merusak keseimbangannya.
Selain leher, otot di sekitar bahu dan punggung juga akan terpengaruh.
Untuk itu perhatikan lama waktu Moms ataupun Dads saat beraktivitas duduk, jangan sampai duduk lebih dari 8 jam.
Harus pula melakukan aktivitas lain dan memerhatikan asupan makanan sehari-hari. (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com,Medical Daily |
Penulis | : | Fadhila Afifah |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR