Nah, untuk yang pertama, anak bisa berkembang menjadi pribadi yang egois karena inginnya menang melulu dan tak pernah mau mengalah. Ia juga tidak akan bersedia mengakui kelebihan orang lain.
Sedangkan jika kemungkinan kedua yang terjadi, anak akan memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Si anak tidak mau bergaul dengan orang lain dan cenderung menyendiri. Akibat lebih jauh, kekuatan dan kelebihan yang dimiliki anak jadi tidak berkembang.
Anak Tidak memiliki motivasi bersaing
Anak yang enggan berkompetisi, motivasi berprestasinya lemah. Ia tidak terpacu untuk memperbaiki diri dan bersaing dengan teman-temannya.
Akibatnya, kreativitas dan produktivitasnya pun akan merosot.
Anak akan tumbuh sebagai pribadi inferior alias rendah diri, menarik diri, dan emoh berkompetisi baik di rumah, sekolah, dan lingkungan tempat tinggal.
Anak tidak punya inisiatif
Dampak yang lebih ekstrem, anak jadi tak punya inisiatif.
Ia hanya mau bergerak kalau ada yang memerintah. Ibarat robot, ia tidak bisa bergerak sendiri tanpa arahan orang lain.
Tentu hal ini tidak baik bagi perkembangannya kelak karena ia selalu bergantung pada orang lain.
Rasa percaya dirinya rendah karena konsep dirinya negatif. Ia merasa anak lainlah yang lebih mampu, sementara dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.
Dampak jangka panjang, ia bakal sulit mengarungi kehidupan yang sarat kompetisi ini.
BACA JUGA: Pada Usia ini Janin di Dalam Kandungan Sudah Bisa Mendengar Suara Ibu
Di dunia kerja, kariernya akan selalu mentok dan tidak berkembang.
Akhirnya, ia cenderung gampang menyerah dan mengalah karena takut bersaing.
Tak heran kalau usahanya tidak akan berkembang sepesat orang lain.
Jadi Moms, yuk mulai ajak anak untuk ikut aneka lomba.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR