Nakita.id - Setiap kali berbuka puasa, Nabi Muhammad SAW mencontohkan untuk mengonsumsi kurma dalam jumlah ganjil.
Misalnya saja, kurma 3 butir atau 5 butir sesuai keinginan.
Makan kurma saat berbuka puasa juga dianjurkan oleh pakar kesehatan.
Sebab, kurma mengangung gula alami yang dapat membantu menaikkan gula darah tubuh yang menurun selama puasa.
Baca Juga: Akhirnya Ada Trik Ampuh Mengusir Cicak dari Rumah, Ternyata Bisa Gunakan Kopi hingga Bawang Putih
Namun, apakah ada perbedaan antara makan buah kurma kering atau kurma basah? Mana yang lebih menyehatkan untuk tubuh?
"Kurma kering dan kurma basah sebetulnya sama-sama baik, tapi ada perbedaan dalam waktu simpan, kalori, kandungan gizi termasuk makronutrien, mikronutrien dan serat," jelas Dr (Cand) dr. Inggrid Tania MSI dikutip dari Kompas.com.
Menurut Tania, waktu penyimpanan kurma segar cenderung singkat.
Jika disimpan di kulkas, kurma segar hanya bertahan paling lama 8 hingga 10 bulan.
"Kurma kering kalau cara penyimpanannya baik bisa sampai 5 tahun," kata Tania.
Sayangnya, banyak kurma kering berjamur sebelum 5 tahun dikarenakan cara penyimpanan yang salah.
Meski sudah mengalami proses pengeringan, kurma kering memang masih lebih lembab jika dihandingkan dengan kismis.
Bagimana dengan kandungan gizinya?
Kurma segar memiliki kalori yang lebih sedikit dibanding kurma kering.
Oleh karena itu, jika ingin mengurangi berat badan, lebih disarankan makan kurma segar saat berbuka puasa.
Untuk kandungan gizi makro, antara kurma kering dan kurma segar hanya sedikit perbedaannya.
Karbohidrat agak lebih banyak dimiliki oleh kurma kering dibanding kurma segar.
Untuk zat besi dan kalsium juga lebih banyak ada di kurma kering.
Tapi, kandungan vitamin C dalam kurma basah lebih banyak dibanding kurma kering.
Jika memiliki gangguan pencernaan, lebih disarankan makan kurma kering karena mengandung serat yang banyak.
Kurma kering dan kurma basah semua sama sehatnya untuk dikonsumsi saat berbuka puasa.
Moms bisa pilih sesuai dengan kebutuhan tubuh ya!
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR