Nakita.id - Kebosanan merupakan suatu hal yang wajar dirasakan oleh anak-anak di tengah pandemi Covid-19 ini.
Bagaimana tidak, akibat adanya Covid-19, pergerakan anak-anak pun menjadi terbatas.
Kini, anak-anak tidak sebebas dulu untuk bermain dan harus lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.
Padahal, dunia anak-anak sendiri adalah sebagian besar bermain dan juga belajar.
Setiap anak tentu harus memiliki hak untuk bermain bersama teman-temannya.
Ditambah lagi, dengan kondisi dimana Si Kecil harus melakukan sekolah di rumah.
Hal tersebut tentunya yang membuat anak merasa jenuh dengan segala rutinitas yang ada di tengah pandemi Covid-19.
Apabila rasa jenuh ini terus terjadi, maka anak pun secara otomatis tidak akan semangat untuk belajar di rumah.
Sebagian besar orangtua murid mengatakan, bahwa saat ini anak-anaknya sudah merasa begitu bosan melakukan sekolah di rumah.
Untuk mengatasi rasa bosan tersebut, setiap orangtua tentu memiliki caranya tersendiri.
Namun, kebanyakan orangtua ternyata mengizinkan anaknya bermain handphone (HP) demi mengatasi rasa bosan selama belajar di rumah.
Memang seperti yang kita ketahui saat ini, bahwa anak-anak memang sulit sekali dipisahkan dengan teknologi.
Mengingat saat ini proses pembelajaran di rumah pun harus mengandalkan HP dan juga alat teknologi lainnya.
"Paling kalau bosan, mau tidak mau ya dibolehin main cuma ya depan rumah, sama pada paling main HP," kata Suhartati, orangtua murid dari SDI Taman Harapan, Bekasi, Jawa Barat, dalam wawancara mendalam bersama Nakita.id, Kamis (1/7/2021).
"Memberi hiburan seperti menonton televisi, bermain gadget cuman dibatasi penggunaannya," ujar Supriyati, orangtua murid dari SDN 07 Pagi, Manggarai, Jakarta Selatan, dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, Kamis (1/7/2021).
Lantas, tepatkah mengizinkan anak bermain HP untuk mengatasi rasa bosannya selama menjalani sekolah di rumah?
Menurut psikolog sekaligus guru SDNP Tunas Global, Depok, Jawa Barat, bernama Cristina Ambarini, S.Psi, pemberian HP kepada anak-anak untuk mengatasi rasa bosan selama belajar di rumah sebenarnya bukanlah hal yang tepat.
Orangtua harus pandai menjelaskan kepada anaknya bahwa tidak selamanya HP menjadi penghilang kejenuhan.
"Saya tidak membenarkan hal itu. Tapi, di masa seperti ini, kalaupun ada orangtua yang terpaksa menjadikan HP sebagai alat untuk menghilangkan kejenuhan pada anak, kita sebagai orangtua harus pintar-pintar memberikan penjelasan bahwa tidak selamanya HP menjadi solusi penghilang kejenuhan," jelas Cristina.
"Karena, ada juga dampak negatif dari bermain HP terus-terusan dan berikan rules yg jelas pada saat penggunaan HP, misalnya berapa lama si anak boleh menggunakan HP tersebut untuk menonton dan apa saja yang boleh ditonton dan tidak boleh ditonton," tutup Cristina dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Minggu (4/7/2021).
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR