Nakita.id - Berat badan bertambah selama pandemi Covid-19 mungkin terjadi pada beberapa orang.
Oleh karena itu, Moms dan Dads ingin menurunkan berat badan agar kembali bugar dan tubuh yang ideal.
Moms dan Dads tak perlu khawatir, ada 3 jenis diet saat pandemi yang dapat Moms coba dilansir dari Kompas.com.
Diet Keto
Diet saat pandemi yang dapat Moms dan Dads coba yang pertama adalah diet keto.
Hal yang perlu Moms dan Dads ketahui diet keto menggunakan pola makan yang kaya akan lemak dan mengurangi makanan mengandung karbohidrat.
Jika energi biasa menggunakan glukosa dari karbohidrat dalam diet keto, energi didapatkan dari proses pembakaran lemak.
Di sisi lain, diet keto membantu meningkatkan metabolisme, menjaga tingkat gula darah, dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Kemudian diet keto sangat cocok untuk penyandang diabetes tipe 2 atau epilepsi.
Tetapi jenis diet saat pandemi ini memicu "keto flu" seperti sembelit, susah tidur, hingga sakit kepala ketika awal mula mempraktikan jenis diet ini.
Puasa Intermiten
Diet saat pandemi yang dapat Moms dan Dads coba yang kedua adalah puasa intermiten.
Perlu Moms dan Dads ketahui, pola diet puasa intermiten menerapkan jendela makan dalam waktu tertentu.
Di samping itu, metode puasa intermiten yang terkenal adalah 5:2 di mana kita bisa makan normal selama lima hari lalu melakukan puasa selama dua hari.
Lantas, puasa intermiten terbukti mampu meningkatkan metabolisme, meningkatkan kadar insulin dan hormon pertumbuhan, serta meningkatkan produksi sel induk.
Tetapi, jenis diet saat pandemi ini dapat memicu heartburn, dehidrasi, memicu peningkatan stres dan gangguan tidur.
Diet Paleo
Diet saat pandemi yang Moms dan Dads coba yang ketiga adalah diet paleo.
Saat Moms dan Dads ingin mencoba metode diet ini, kita lebih banyak mengonsumsi makanan utuh daripada makanan olahan.
Maka Moms hanya bisa makan buah, daging tanpa lemak, ikan, sayur, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selain bagus untuk menurunkan berat badan, diet paleo juga dipercaya dapat menyeimbangkan tekanan darah.
Tetapi, penelitian dari Australia yang diterbitkan dalam European Journal of Nutrition, menjelaskan mereka yang menjalani diet paleo memiliki tingkat biomarker darah yang tinggi.
Tingginya tingkat biomarker darah ini berhubungan dengan penyakit jantung dan berefek negatif bagi kesehatan usus.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR