Nakita.id - Buah dan sayuran memang harus dicuci sebelum dikonsumsi.
Hal ini karena dikhawatirkan masih ada sisa pestisida di sayur dan buah.
Tapi ternyata anggapan mencuci sayur dan buah menggunakan sabun salah besar.
Mencuci buah dan sayuran dengan sabun bukan hanya merusak buah dan sayuran tersebut, namun bisa berdampak buruk bagi kesehatan kita.
Jason Bolton, Profesor spesialis keamanan pangan di University of Maine Cooperative Extension, memberikan pandangannya.
Dia mengatakan, perbedaan terbesar adalah tangan dan piring tidak memiliki sifat permeabel, berbeda dengan buah dan sayuran -meski permeabilitas-nya bervariasi menurut jenisnya.
Permeabel adalah membran yang memungkinkan semua cairan atau gas masuk melawatinya.
Sifat permeabel ini membuat sabun bisa masuk ke dalam buah meski tidak mengupas kulitnya.
Jadi, saat dicuci dengan sabun, buah dan sayur berpotensi menyerap sabun, atau bisa saja kita lalai tidak mencuci semua sisa sabun.
“Konsumen sebaiknya tidak mencuci sayuran dan buah dengan deterjen, sabun, atau produk pencuci komersial lainnya."
"Produk-produk tersebut tidak disarankan untuk digunakan dalam produk makanan oleh U.S. Food and Drug Administration (FDA) di AS."
"Kita bisa menelan residu sabun atau deterjen yang terserap dan menjadi sakit,” demikian penjelasan dari Departemen Agrikultur, AS.
Bolton juga mengungkapkan, sabun memiliki kandungan kimia yang tidak boleh diserap tubuh.
Menurut dia, sabun dapat menyebabkan iritasi pada sistem gastrointestinal, dan dapat menyebabkan muntah atau diare serta mengganggu mikroba baik di usus.
Selain itu, sabun memiliki rasa tidak enak dan dapat merusak sel-sel halus buah dan sayuran.
Kita juga perlu memahami, sabun tidak bekerja dengan menghilangkan kuman saat bersentuhan, tetapi dengan mengangkat mikroba dan kotoran dari kulit.
"Orang-orang cenderung mencuci tangan lebih teliti saat menggunakan sabun, yang selanjutnya akan menghilangkan kuman," demikian penjelasan Centers for Disease Control and Prevention, AS.
Air mengalir
Nah, untuk menghilangkan kuman dari buah dan sayuran, tidak perlu sabun, cukup dengan air dingin mengalir yang bersih, dan sikat sayuran jika diperlukan.
Ben Chapman, Profesor dan spesialis ekstensi keamanan pangan dari North Carolina State University yang juga pemilik Barfblog bertema keamanan pangan memberi penjelasannya.
Dia mengatakan, air mengalir yang dingin dapat menghilangkan 90-99 persen patogen, termasuk E. coli, salmonella, listeria, dan bakteri lainnya dalam sayur dan buah.
Hal tersebut bukan tanpa dasar. Sebelumnya, ada berbagai penelitian tentang pencucian produk yang meneliti berbagai buah, sayuran, serta patogen.
“Inti dari penelitian itu adalah meski mencuci sayur dan buah itu berguna, mencucinya dengan sabun tidak berdampak baik, selain meningkatkan risiko karena residu sabun yang tidak boleh dikonsumsi."
"Bahkan dalam beberapa kasus, terjadi keracunan dan mual,” kata Chapman.
Dalam sebuah penelitian, Bolton dan koleganya menemukan, air suling lebih efektif dalam menghilangkan mikroba dan pestisida, dibandingkan tiga produk komersial yang umum digunakan di dapur.
Mereka juga mengungkapkan, air keran bersih juga bisa dipakai untuk mencuci buah dan sayur meskipun kita harus memerhatikan suhunya dengan baik.
Menurut Bolton, menggunakan air yang sangat panas atau sangat dingin bisa menjadi masalah dan menyebabkan produk menyerap mikroba yang awalnya ingin kita bersihkan.
Selain itu, memasak juga efektif untuk membunuh mikroba, meski kita tetap harus mencucinya terlebih dahulu. Lalu, ada beberapa tips mencuci buah dan sayuran.
Pertama, menggunakan sikat produk bersih pada buah dan sayuran padat atau yang memiliki kulit tebal dapat mengurangi keberadaan kotoran, mikroba dan pestisida.
Contohnya adalah mentimun, apel, melon, sayuran akar, dan jeruk.
Selanjutnya, untuk menjaga kebersihan, peneliti di University of Delaware Cooperative Extension menyarankan kita untuk sering mencuci dan membersihkan sikat dengan mesin pencuci piring atau dalam air mendidih selama 20 detik.
Selain itu, Cornell Cooperative Extension mengatakan, buah dan sayur yang lebih halus dan rentan dapat digosok dengan lembut dengan tangan.
Selanjutnya, mengeringkan produk dengan handuk bersih atau handuk kertas dapat membantu menghilangkan kontaminan.
Untuk rempah-rempah, cucilah di bawah air mengalir atau di dalam semangkuk air dingin.
Selada dan sayuran lainnya juga dapat dipisahkan (bagian luarnya bisa dibuat kompos) dan dibilas satu per satu atau direndam dalam semangkuk air dingin selama beberapa menit.
Lalu bilas, dan keringkan dengan handuk atau salad spinner. Jadi, kita tidak perlu membersihkan paket sayuran yang sudah dicuci sebelumnya dan diberi label siap makan.
Sebab, Chapman mengatakan, pencucian sebenarnya dapat meningkatkan risiko kontaminasi silang.
(Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul: Tak Perlu Cuci Buah dan Sayuran Pakai Sabun, Mengapa?)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR