Nakita.id - Saat hamil, aktivitas yang dilakukan memang tidak bisa sembarangan karena kemungkinan janin dalam kandungan juga terkena dampaknya.
Aktivitas tersebut mulai dari kebiasaan tidur, makan, hingga aktivitas fisik berupa olahraga.
Ibu hamil memang disarankan untuk berolahraga agar tubuh tetap bugar.
BACA JUGA : Pose Yoga Untuk Mempercepat Kehamilan dan Membuat Langsing (Bagian 1)
Tapi Moms, tidak semua jenis olahraga disarankan untuk ibu hamil ini.
Berikut adalah 5 jenis olahraga yang harus dihindari menurut pelatih olahraga dan Pelatih stamina, Fiona Donald.
1. Yoga 'umum'
Aktivitas yoga yang berat seperti yoga bagi orang pada kondisi normal tidak disarankan bagi ibu hamil.
Hal tersebut karena aktivitas yoga biasa dinilai terlalu berat yang akan menambah suhu tubuh yang lebih tinggi.
Fiona mengatakan "Ada kemungkinan suhu inti akan naik terlalu tinggi dan ini bisa menyebabkan masalah seperti cacat tabung saraf pada janin yang sedang berkembang."
Hal tersebut bisa disiasati dengan mengikuti kelas yoga prenatal dengan instruktur khusus.
2. Latihan penguatan bagian tubuh tertentu
Fiona menyatakan bahwa seorang ibu hamil dapat terus melakukan Pilates.
Namun, beberapa latihan perlu dimodifikasi saat kehamilannya berlangsung.
Latihan perut yang berat sangat tidak disarankan.
BACA JUGA : Ibu Hamil Lakukan 6 Hal Ini Agar Bayi Cerdas Sejak Dalam Kandungan
3. HIIT (High Intensity Training) atau latihan intensitas tinggi
Latihan kardio intensitas tinggi memang sebaiknya dihindari terlebih dahulu.
"Ibu hamil masih bisa berpartisipasi dalam latihan ini, tapi harus tetap mempertahankan intensitas yang rendah," ujar Fiona
Hal ini berkaitan dengan suhu tubuh dan aktivitas yang tinggi.
Kedua hal tersebut bisa memengaruhi janin yang sedang berkembang.
4. Push-up
Fiona mengatakan bahwa ibu hamil harus hati-hati saat melakukan latihan perut.
"Jika ibu telah berolahraga secara teratur sebelum hamil dan sebelumnya telah melakukan push up penuh (kedua kaki lurus), dia baik-baik saja untuk terus melakukannya pada trimester pertama," ujarnya.
Seiring kehamilannya berlanjut, bayi yang sedang berkembang mulai memberi tekanan pada dinding perut.
Moms perlu mengawasi tanda-tanda abdominal separacy atau 'pemisahan perut', yang dikenal sebagai diastasis recti.
Hal tersebut bisa dicegah dengan melakukan push up dengan kaki belakang ditekuk.
Push-up penuh memberi tekanan terlalu banyak pada dinding perut yang sudah lemah.
Oleh karena itu, palatih kebugaran biasanya tidak merekomendasikan push up penuh kepada siapapun di trimester ketiga kehamilan.
Selain itu, push up penuh juga tidak direkomendasikan pada ibu yang membawa banyak bayi, atau jika ada riwayat diastasis recti di kehamilan sebelumnya.
BACA JUGA : Mudah! 5 Makanan Alami Untuk Mencegah Penyakit Jantung dan Kanker Hati
5. Sit-up
Sit-up pun masuk pada daftar olahraga yang dilarang.
"Sit-up boleh saja dilakukan di trimester pertama kehamilan, tapi setelah 16 minggu, bayi yang sedang tumbuh akan memanjang dan meregangkan otot perut dan melakukan sit-up hanya akan menambah tekanan dan bisa menyebabkan masalah pada janin," ujar Fiona.
BACA JUGA : 5 Kebiasaan Di Malam Hari Ini Bikin Wajah Keriput dan Tampak Lebih Tua
Olahraga ringan yang paling dianjurkan ialah berjalan kaki dan stretching.
Melatih otot panggul juga penting untuk memudahkan Moms saat kelahiran nanti.(*)
Source | : | babyandchild.ae |
Penulis | : | Anisyah Kusumawati |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR