Untuk mendapatkan gambaran tentang dampaknya, para peneliti menjelaskan beberapa variabel.
Cakrawala kota, suatu bentuk polusi cahaya, dapat mencapai pencahayaan hingga 0,1 lux, dan pencahayaan luar ruangan dapat mencapai sekitar 150 lux.
Tetapi, ambang batas untuk berbagai makhluk hidup menerima polusi cahaya tersebut tidak setinggi itu. Pada ikan ambangnya 0,01 lux, pada tikus 0,03 lux dan pada manusia yang sensitif, sekitar 6 lux.
Hasil ini telah dipublikasikan dalam jurnal Sustainability.
Ahli epidemiologi kanker Richard Stevens dari Fakultas Kedokteran Universitas Connecticut adalah pelopor di kajian tersebut, setelah mempelajari subjek ini selama 25 tahun.
Stevens adalah orang pertama yang berhipotesis bahwa peningkatan penggunaan cahaya buatan pada malam hari mungkin terkait dengan risiko kanker payudara yang lebih tinggi.
Stevens melihat hubungan antara cahaya buatan pada malam hari dan potensi dampak jangka pendek dan jangka panjangnya pada kesehatan.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR