Nakita.id - Karena ingin menurunkan berat badan dengan cepat, Moms pun memilih jalan pintas dengan melakukan diet-diet populer.
Sebut saja seperti diet keto, diet jus, diet vegan, diet mayo, dan lain sebagainya.
Padahal diet-diet ini merupakan fad diet, yaitu diet yang dinilai ekstrem dan tidak dapat memberikan hasil signifikan dan tak terbukti menurunkan berat badan dalam jangka panjang.
Melakukan fad diet justru akan berakibat berat badan menjadi naik-turun layaknya yoyo, yang bisa merusak tubuh.
BACA JUGA: Minum Campuran Bawang Putih dan Madu Saat Perut Kosong Selama 7 Hari, Lihat Apa yang Terjadi
Untuk itu, Moms perlu pintar-pintar mencari informasi seputar diet agar tidak salah informasi, yang bisa saja memberikan konsekuensi pada tubuh.
Salah satu konsekuensi tersebut adalah tingkat kesuburan Moms.
Dikutip dari femalefirst.com, Profesor Nick Macklon, direktur medis di klinik kesuburan Inggris, The London Women's Clinic, mengungkapkan bahaya diet terbesar yaitu memengaruhi kesuburan perempuan.
Berikut ini jenis diet yang bisa menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi memperburuk tingkat kesuburan Moms.
1. Detoks jus
"Jenis diet ini biasanya terkait dengan 'detoksifikasi' atau 'pemurnian' tubuh. Hal yang tepat terutama bagi perempuan yang ingin merevitalisasi diri dari awal," jelas Macklon.
Metode detoks jus bisa membuat berat badan turun dengan cepat.
Namun, banyak orang tak menyadari bahwa program ini dapat mengubah metabolisme tubuh dan menyebabkan BMI terpuruk ke tingkat yang tidak sehat.
Akibatnya, dapat menghambat kemungkinan Moms untuk hamil.
Studi tentang diet rendah kalori sebelum menunjukkan bahwa hal ini berbahaya bagi perkembangan embrio.
"Penting mengontrol naik-turunnya berat badan. Karena bisa berdampak besar pada kesuburan," tambahnya.
BACA JUGA: Miliki Empat Lantai, Begini Bentuk Rumah Baru Adipati Dolken
Macklon juga menyebutkan adanya kemungkinan meningkatnya komplikasi selama kehamilan.
"Idealnya targetkan BMI yaitu antara 18,5 sampai 30."
2. Diet vegan
Diet ini semakin populer dan disukai oleh mereka yang tak mau mengonsumsi daging dan produk susu.
Namun, beralih ke pola makan vegan yang seluruhnya berbasis tanaman, akan kehilangan nutrisi utama seperti zat besi, asam folat dan vitamin B yang terdapat pada protein (daging, kedelai, dan susu)
Perempuan yang kekurangan nutrisi bisa memengaruhi kesehatan sel telur menjadi buruk sehingga mengurangi kesempatan untuk hamil.
3. Minuman pengganti makanan
Mengonsumsi minuman pengganti makanan dianggap sebagai cara yang berhasil untuk kendalikan asupan kalori, sehingga bisa menurunkan ukuran baju dengan cepat.
Namun, metode diet ini bisa memberi efek negatif pada kesehatan, terutama masalah kesuburan.
"Minuman pengganti makanan bisa memiliki kadar gula tinggi dengan sedikit protein.
Jika mengonsumsi ini, penting untuk memastikan bahwa unsur-unsur penting gizi lain tetap seimbang," jelas Macklon
4. Diet ketogenik
Diet ketogenik atau keto, adalah diet rendah karbohidrat namun tinggi lemak yang berfokus untuk mengembalikan tubuh ke keadaan 'ketosis'.
Saat memasuki fase keto, maka sumber energi didapatkan dengan membakar lemak karena tidak ada/minim karbohidrat sebagai sumber energi.
BACA JUGA: Kumpulan Foto Detik-Detik Melahirkan Ini Menjadi Bukti Ibu Adalah Pahlawan!
Bahayanya, diet ketogenik terbukti merusak kualitas embrio pada perempuan.
"Lemak sehat sangat dianjurkan dalam diet setiap orang, misalnya alpukat, kacang dan ikan seperti salmon," terang profesor Nick.
Makanan yang kaya lemak dapat meningkatkan kesuburan.
Lemak yang dihindari justru adalah lemak trans, atau juga dikenal sebagai lemak terhidrogenasi.
Lemak ini paling sering ditemukan pada makanan ringan, gorengan, kue dan jenis makanan olahan lainnya.
5. Diet pil dan minuman berkafein
Ribuan wanita di seluruh dunia sekarang menggunakan bantuan pil diet berkafein yang menjanjikan penurunan berat badan ekstrem dengan sedikit usaha.
Namun, pil ini sangat berbahaya bagi semua orang yang memakainya, karena kandungan di dalamnya telah diketahui meningkatkan kemungkinan serangan jantung dan stroke.
Tingkat kandungan kafein pada pil juga lebih ekstrem bahkan jauh lebih tinggi daripada teh dan kopi, atau beberapa minuman bersoda.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Biasanya, disarankan untuk tidak minum lebih dari 3-4 cangkir kopi sehari jika hendak mencoba untuk hamil.
Konsumsi kafein berlebih menghalangi kemampuan tubuh menyerap zat besi, yang memungkinkan tubuh untuk bisa mengangkut oksigen ke janin.
Jika Moms ingin memiliki gaya hidup yang lebih sehat, Moms harus menghindari 'makanan cepat saji'.
Pastikan Moms melakukan diet gizi seimbang dibarengi dengan olahraga teratur. (*)
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Source | : | female first |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR