Nakita.id - Apakah Moms salah satu yang sudah melakukan banyak cara agar bisa menurunkan berat badan, tetapi timbunan lemak tak kunjung berkurang?
Karena keluhan ini masih banyak dirasakan, muncul berbagai macam konsep diet populer dengan klaim sedikit usaha namun bisa menurunkan berat badan secara cepat.
Sebut saja diet mayo, diet yang makanannya tidak mengandung garam, atau diet keto dengan pola makan padat lemak.
BACA JUGA: Ganti Sarapan Dengan Resep Minuman Ini Agar Berat Badan Cepat Turun
Selain itu, ada diet populer lain yang mungkin sudah tak asing Moms dengar.
Yaitu diet IF (intermittent fasting), atau diet berpuasa.
Diet IF ini bagi beberapa orang efektif dalam menurunkan berat badan, karena dalam jangka waktu tertentu seseorang diharuskan untuk berpuasa.
Diet puasa ini mengombinasikan antara puasa, yang diikuti dengan periode konsumsi makanan normal.
BACA JUGA: Bibir Seksi Dengan Warna Lipstik seksi yang Tahan Lama. Hanya 60 Ribu
Durasi dan frekuensi periode puasa bervariasi, tergantung pada program yang diikuti oleh mereka yang hendak berdiet.
Beberapa metode melibatkan puasa sampai siang hari setiap hari, atau berpuasa selama 24 jam sekali, atau 2 kali dalam seminggu, atau bahkan ada yang hanya makan besar 1 kali setiap harinya.
Idenya adalah, dengan membatasi asupan kalori sesekali, bukan hari demi hari, Moms akan kehilangan berat badan sambil tetap makan hidangan favorit.
Pendukung diet IF juga melakukan diet ini untuk membantu mengurangi kolesterol, tekanan darah, dan mengurangi risiko diabetes tipe 2 dengan mencegah lonjakan insulin.
Meskipun termasuk fad diet, atau diet yang tidak memberikan hasil signifikan dalam jangka waktu lama, ada beberapa dokter mendukung jenis diet IF ini.
BACA JUGA: Mengenal Kakebo, Solusi Cerdas Menabung ala Jepang Untuk Stay At Home Moms
Salah satunya ahli nephrologist dari Kanada, Jason Fung, adalah pendukung diet berpuasa di bawah pengawasan dokter.
Program lain, yang disebut Alternate-Day Diet, diciptakan oleh Dr. James B. Johnson, dengan konsep makan secara normal setiap hari, dan makan lebih sedikit kalori pada hari-hari tertentu.
Lalu, apa yang dipikirkan oleh para ahli gizi?
Mereka justru menolak konsep diet IF ini, "Sebagai dietisian dan ahli gizi terdaftar, saya tidak mendorong prinsip-prinsip pantangannya saat berkonsultasi dengan klien saya," kata Melissa Kelly, MS, RD, CDN.
"Secara keseluruhan, saya merasa seperti mengarahkan orang untuk menjauh dari perasaan lapar dan kebutuhan alami mereka, dengan memberi tahu kapan mereka bisa makan," tambahnya.
Pertanyaannya kemudian, apakah diet IF benar-benar aman?
BACA JUGA: Hanya dalam 1 Minggu, Berat Badan Turun 5 Kg dengan Resep Teh ini
Pertama dan terpenting, diet IF hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan langsung oleh dokter.
Sebab, belum ada satu pun data yang menunjukkan bahwa puasa dengan jangka waktu tertentu seperti diet IF itu aman dilakukan dalam jangka panjang (satu tahun atau lebih). (*)
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Purewow.com |
Penulis | : | Amelia Puteri |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR