Nakita.id - Saat hamil, penting bagi Moms untuk meningkatkan asupan nutrisi.
Pasalnya, selain untuk kesehatan, asupan nutrisi yang cukup sangat berperan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan, sehingga bayi bisa terlahir dengan sehat nantinya.
Apabila tidak tercukupi, Moms tentu akan mengalami beberapa komplikasi dan salah satunya adalah anemia.
Kemudian, berujung pada bayi mengalami stunting, salah satunya memiliki berat badan rendah.
Sebagai informasi, di Indonesia, stunting dan anemia menjadi dua hal masalah gizi pada maternal yang saling berkaitan.
Moms mungkin bertanya-tanya, makanan seperti apa yang bisa mengatasi kedua masalah tersebut.
Tanpa berlama-lama, yuk kita simak penjelasan dari ahlinya!
Baca Juga: Mudah Didapat dan Murah, Rekomendasi 5 Makanan Ibu Hamil Agar Janin Cerdas
Melansir Kompas (30/12/2021), menurut Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga, Prof. Sri Sumarmi, ibu hamil memerlukan asupan mikronutrien dalam pencegahan stunting pada anak.
"Penyebab berat badan rendah ini saling berkaitan antara kekurangan energi dan protein dan kurang zat gizi mikro. Kekurangan zat-zat tersebut dapat menimbulkan anemia pada ibu hamil maupun pada remaja putri," jelas wanita yang akrab disapa Prof. Mamik ini.
Prof. Mamik juga menambahkan, anemia tersebut dapat ditangani dengan tablet tambah darah yang berisikan zat besi dan asam folat.
Namun, menurutnya, ketidakpatuhan penderita menjadi salah satu masalah yang berisiko menimbulkan anemia selama kehamilan.
"Semakin tinggi usia kehamilan, maka semakin tinggi risiko terkena anemia," jelasnya.
Sementara itu, kepatuhan ibu hamil dalam mengonsumsi obat tambah darah hanya sebesar 38,1%.
Baca Juga: Alasan Mengapa Asupan Zat Besi Selama Masa Kehamilan Sangatlah Penting, Semua Ibu Hamil Wajib Tahu!
Prof. Mamik menyampaikan, untuk mengatasi kekurangan zat gizi mikro, WHO menyarankan agar negara-negara berkembang mulai mengonsumsi formulasi Multi Micro Nutrient.
Diketahui hingga saat ini, formulasi tersebut belum beredar di Indonesia.
Beberapa perguruan tinggi, termasuk Unair, tengah mencari bukti-bukti tentang keefektifan formula tersebut dalam menangani masalah kekurangan gizi pada ibu dan anak, termasuk dalam pencegahan stunting.
Menurut Prof. Mamik, mikronutrien justru berperan besar dalam kehamilan.
Beberapa contohnya adalah selenium, zink, vitamin A, dan vitamin D.
Sebagai informasi, zinc sendiri berperan dalam sistem imun maternal.
Kemudian, vitamin A dan D berperan dalam sintesis hormon kehamilan.
Baca Juga: Mudah Kelelahan Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil dengan Kekurangan Vitamin D, Ini Penjelasannya
Prof. Mamik pun menyampaikan bahwa kesuksesan ibu hamil ditentukan dari 8 minggu pertama sejak pembuahan.
Meski begitu, banyak wanita yang belum menyadari kalau dirinya hamil.
Oleh karenanya, zat gizi mikro perlu dikonsumsi sejak masa pra konsepsi atau sebelum kehamilan.
Baca Juga: Ibu yang Melahirkan Prematur, Wajib Konsumsi Makanan Ini Setelah Persalinan
"Pelayanan pra konsepsi ini dapat meningkatkan kualitas kesehatan pasangan. Selain itu, juga mengurangi faktor individu, perilaku, dan lingkungan yang berkontribusi terhadap rendahnya kualitas outcome kehamilan," tegas Prof. Mamik.
Dalam mendukung pelayanan pra konsepsi, Unair telah membuat Layanan Terpadu Pranikah (Laduni), tambahnya.
Pada layanan tersebut, calon pengantin mendapatkan pelayanan administratif, gizi dan kesehatan, juga konseling.
"Melalui Laduni ini, kita mendistribusikan suplemen mikronutrien. Sejauh ini sudah ada 5 Kabupaten di Jawa Timur dan tiga daerah di Pulau Jawa yang telah dicakup Unair," pungkas dia.
Baca Juga: Seberapa Sering Berhubungan Seksual Agar Berhasil Hamil? Ini Jawabannya!
Artikel ini sudah tayang di Kompas dengan judul Pakar Unair Sebut Ibu Hamil Butuh Asupan Ini
Penulis | : | Shannon Leonette |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR