Ya, untuk orang dengan penyakit refluks gastroesofageal (GERD), ada kemungkinan telur dapat mengganggu tidur.
Menurut International Foundation for Gastrointestinal Disorders (IFFGD), meskipun protein tanpa lemak dalam telur dapat membantu meredakan gejala, kandungan lemak kuning telur yang lebih tinggi dapat memperburuknya dan menyebabkan Moms terbangun dari tidur,
Mayo Clinic mengatakan, gejala GERD yang timbul berupa mulas setelah makan dan bahkan sensasi terbakar di dada.
Namun, perlu Moms waspadai kalau gejala tersebut mungkin lebih buruk di malam hari.
Jika mengalami refluks asam di malam hari, Moms mungkin juga mengalami gangguan tidur, batuk kronis, radang tenggorokan, dan asma.
Meski begitu, bukan berarti Moms sama sekali tidak boleh makan telur, kok.
Jika telur menyebabkan masalah pencernaan, Moms bisa mengonsumsi putih telur sebagai gantinya.
Selain itu, Moms juga disarankan untuk mengubah pola makan lainnya yang dapat membantu pencernaan.
Coba kurangi atau hindari makanan dan minuman, seperti cokelat, makanan hewani tinggi lemak (termasuk kuning telur), kafein, bawang, permen, minuman berkarbonasi, alkohol, serta produk jeruk dan tomat.
Sementara itu, tingkatkan asupan buah-buahan non-jeruk, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks, seperti:
- Biji-bijian
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR