Nakita.id - Berpuasa selama 12 jam setiap hari selama satu bulan, tentu bisa dijalani dengan mudah kalau punya tubuh sehat.
Namun, bagi penderita GERD (refluks gastroesofagus), berpuasa bisa menjadi tantangan besar.
Mengutip dari Live Strong, Peyton Berookim, MD, ahli gastoenterologi dari Institut Gastroenterologi California Selatan, mengatakan bahwa perut kosong dapat menyebabkan asam lambung naik.
“Bila tidak ada isi atau makanan di perut untuk dipecah, seperti saat puasa, kadar asam lambung bisa mulai meningkat,” katanya.
“Jika tidak ada makanan di perut untuk ‘menyerap’ asam, ini dapat mengakibatkan penumpukan asam berbahaya yang memicu nyeri epigastrium, ketidaknyamanan (mulas) dan regurgitasi asam ke kerongkongan (refluks asam),” sambungnya.
Kondisi seperti ini mau tak mau membuat kita harus membatalkan puasa.
Untuk mengatasinya, penderita GERD dapat mengatur pola makan selama berpuasa.
Dengan menerapkan pola makan yang sehat, sistem pencernaan dapat beradaptasi dan mencegah terjadinya asam lambung naik.
Oleh karenanya, saat sahur sebaiknya para penderita GERD menhindari beberapa jenis makanan ini.
1. Makanan berlemak
Saat sahur sebaiknya hindari mengonsumi makanan dengan kandungan lemak tinggi.
Makanan berlemak dapat membuat sfingter esofagus bagian bawah mengendur sehingga dapat memperlambat proses pencernaan.
Oleh karenanya, hindari makanan berlemak tinggi seperti gorengan atau fast food.
Makanan berlemat tinggi memerlukan proses lama untuk dicerna, sehingga membuat tubuh memproduksi asam lebih banyak dan naik.
2. Makanan pedas
Supaya asam lambung tidak naik saat puasa di siang hari, hindari makanan pedas saat sahur.
Zat capsaicin yang terdapat dalam makanan pedas dapat memperlambat kerja pencernaan.
Selain itu, makanan pedas juga akan mengiritasi kerongkongan ketika ditelan.
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR