Nakita.id - Moms, kadang kita sering bingung saat menyiapkan makanan untuk Si Kecil.
Sebab, kalau caranya salah bisa-bisa memengaruhi kesehatan dan proses tumbuh kembangnya.
Rika Rachmawati, SP, MPH Peneliti Gizi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan bahwa, orangtua harus memahami ketentuan pemberian makan yang tepat untuk anak sesuai usianya.
"Ketidaktahuan tentang cara pemberian makanan bayi dan anak secara langsung dan tidak langsung bisa menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi dan infeksi, khususnya pada anak usia 0-23 bulan atau dibawah 2 tahun," katanya dalam wawancara bersama Nakita.id, Sabtu (16/4/2022).
Nah Moms, supaya enggak salah lagi berikut panduan lengkap pemberian makan untuk anak usia 0-23 Bulan.
1. Usia 6 bulan
"Anak mulai diperkenalkan dengan makanan cair seperti bubur cair atau sari buah dalam bentuk single food," kata Rika.
Ia menjelaskan, pemberian single food untuk mengetahui apakah ada reaksi alergi terhadap jenis bahan makanan tertentu atau tidak.
Namun Moms, pemberian single food ini tidak boleh lama-lama ya, hanya untuk pengenalan saja!
2. Usia 7-9 bulan
Pada usia ini gigi depan bayi sudah mulai tumbuh dan mereka bisa menelan makanan dengan tekstur yang lebih kental.
"Anak bisa diberi menu MPASI yakni berbentuk pure atau saring dan mashed (lumat)," kata Rika.
Proses melumatkan makanan akan membantu memberikan tekstur lembut sehingga mudah dikonsumsi oleh bayi tanpa membebani saluran pencernaan mereka yang masih sensitif.
"Beri makan anak 2-3 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan (camilan) dengan porsi 3 sendok makan hingga setengah mangkuk ukuran 250 ml," jelasnya.
3. Umur 9-12 bulan
Pada usia ini semakin banyak gigi bayi yang tumbuh, sehingga mereka dapat menggigit makanan dengan tekstur lebih keras.
"Anak sudah bisa diperkenalkan dengan makanan yang dicincang halus, cincang kasar, dan diberikan finger foods," kata Rika.
"Beri makanan 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan dengan porsi setengah mangkuk ukuran 250 ml," kata Rika.
Kemudian, pada umur 10 bulan bayi mulai diperkenalkan dengan makanan keluarga secara bertahap.
"Perkenalkan dengan aneka ragam bahan makanan, seperti lauk pauk dan sayuran secara berganti-gantian," ujarnya.
4. Usia 12-23 bulan
Pada usia ini bayi sudah bisa diberi makanan keluarga.
Mereka dapat beradaptasi dengan segala macam tekstur makanan, namun belum bisa mengunyah secara sempurna.
"Berikan nasi tim halus yang mudah dikonsumsi dan dicerna oleh bayi," kata Rika.
"Nasi tim bisa dikombinasikan dengan hati ayam, ikan, dan berbagai jenis sayuran seperti wortel dan brokoli,"
Beri makan anak sebanyak 3-4 kali makan besar dan 1-2 kali makan selingan dengan porsi 3/4 hingga satu mangkuk penuh ukuran 250 ml.
Nah Moms, lalu bagaimana dengan frekuensi makannya?
Idealnya, anak bisa makan sampai berapa kali dalam sehari?
"Pemberian MPASI atau makanan keluarga dapat diberikan sekurang-kurangnya 3 kali sehari dengan porsi separuh makanan orang dewasa setiap kali makan," jelas Rika.
Mengenai jenis makanan yang diberikan, sebaiknya Moms harus sering-sering memvariasikannya.
Misalnya nasi diganti dengan mi, bihun, roti, kentang dan lain-lain,"
Hati ayam diganti dengan telur, tahu, tempe dan ikan. Bayam diganti dengan daun kangkung, wortel dan tomat.
Bubur susu diganti dengan bubur kacang ijo, bubur sum-sum, biskuit dan lain-lain.
Selain makanan utama, penting juga untuk memberikan camilan pada anak loh!
"Tetap berikan makanan selingan yang sehat dan bergizi sebanyak 2 kali sehari," pungkas Rika.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR