Nakita.id – Tidak terasa kini libur lebaran yang sudah berlalu beberapa waktu kebelakang sudah hampir usai.
Saatnya Moms kembali ke rutinitas seperti sediakala yakni bekerja, maupun kegiatan lain yang biasa dilakukan.
Setelah menikmati waktu libur yang cukup lama, entah dihabiskan untuk mudik ke kampung halaman, pergi ke tempat wisata, semua hal begitu mengesankan.
Berbagai ingatan itu membekas di ingatan sampai terbawa sampai sekarang.
Ketika semuanya berakhir, kembali ke rumah bukan perasaan senang yang didapat, Moms justru merasakan sebaliknya.
Ada perasaan hilang dan kosong setelah pergi liburan yang menyenangkan.
Perasaan emosi ini bahkan terbawa ke kehidupan sehari hari hingga menganggu produktivitas dalam bekerja.
Jika hal ini terus berlarut-larut, bisa jadi Moms tengah mengalami gejala pascaliburan atau post-holiday syndrome.
Lantas, apa itu post-holiday syndrome?
Kondisi post-holiday syndrome membuat orang berusaha membiasakan diri kembali ke dalam rutinitas seperti biasanya.
Gejala setiap orang ketika mengalami sindrom pascaliburan ini bisa berbeda-beda.
Melansir dari Psycom, penyebab utama seseorang mengalami post-holiday synrome adalah adanya penurunan hormon adrenalin.
Psikolog klinis yang berbasis di Princeton, NJ, Dr. Eileen Kennedy-Moore mengatakan bahwa penghentian hormon stres secara tiba-tiba setelah peristiwa besar seperti liburan dapat berdampak besar pada kesehatan biologis dan psikologis kita.
Namun pada dasarnya ini adalah cara otak untuk kembali memulihkan dan menyesuaikan diri ke dalam rutinitas normal.
Melansir Very Well Mind, meskipun gejala ini tidak sampai merujuk pada depresi, namun emosi yang terlibat dalam post-holiday syndrome bisa sangat beragam.
Gejala post-holiday syndrome dapat berupa :
Merasa cemas, susah tidur atau imsomnia, mudah marah, kehilangan motivasi, suasana hati buruk, kesulitan berkonsentrasi, hingga stres.
Segala perasaan yang bergumul ini tentu dapat menganggu Moms dalam menjalani kehidupan normal.
Apapun gejala yang menyertai ini, Moms harus segera mengatasinya supaya tidak terjebak dalam perasaan ingin kembali ke masa liburan yang menyenangkan.
Menjaga Kesehatan Diri
Dalam upaya untuk mengembalikan lagi mood seusai liburan dan bersiap ke hari yang normal maka Moms perlu menata kembali gaya hidup yang sehat. Makan yang bergizi, tidur yang cukup dan berolahraga adalah kunci penting dalam hal ini. Perbanyak asupan ikan, biji-bijian, cokelat hitam dan teh hijau untuk memerangi stres.
The Sleep Foundation mengatakan kualitas tidur yang buruk dapat berkontribusi pada penurunan suasana hati. Itu sebabnya, tidur yang cukup dapat mengendalikan masalah emosi ini.
Mengutip Cleveland Clinic, berjalan kaki dapat meningkatkan endorfin yang pada gilirannya akan membuat Moms merasa lebih tenang.
Bersikap Santai Terhadap Diri Sendiri
Post-holiday syndrome tidak akan bertahan lama, maka jangan biarkan berlarut-larut dan menyalahkan diri sendiri atas apa yang dirasakan.
Rencanakan Waktu Bersenang-senang
Interaksi sosial berperan penting dalam menjaga efek kontras bekerja dan liburan. Selain itu, isi kegiatan sehari-hari dengan hal yang disukai dan menyenangkan.
Penulis | : | Syifa Amalia |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR