Nakita.id - Para orangtua wajib tahu, berikut ini tingkat keparahan thalasemia.
Setiap orangtua tentu saja ingin anaknya selalu sehat dan bebas penyakit.
Karena jika anak sehat, maka tumbuh kembangnya pun akan baik.
Ketika tumbuh kembangnya baik, anak bisa melakukan banyak hal yang ia inginkan.
Dengan tumbuh kembang yang baik, anak juga lebih mudah mewujudkan segala mimpinya.
Namun sayangnya, tidak semua anak terlahir dalam keadaan yang sehat.
Ada beberapa anak yang semenjak lahir justru mengidap penyakit kronis tertentu.
Salah satu penyakit kronis yang bisa dialami bayi baru lahir adalah thalasemia.
Mungkin Moms masih asing dengan penyakit thalasemia ini.
Baca Juga: Apakah Anak Bisa Normal Ketika Kedua Orangtuanya Mengalami Thalasemia? Begini Penjelasan Dokter
Tapi, Moms perlu ingat, penyakit thalasemia ini ternyata banyak diderita orang Indonesia, lo.
Thalasemia merupakan penyakit kelainan sel darah merah.
Penyakit ini bisa diderita anak-anak karena thalasemia diturunkan atau genetik.
Biasanya anak-anak yang thalasemia diturunkan oleh salah satu dari orangtuanya.
Bahkan, bisa jadi kedua orangtuanya mengidap thalasemia, namun tidak menyadarinya.
Menurut dr. Asri Pandijaningsih, SpA dari RSIA Bunda Ciputat, penyakit thalasemia ini akan datangkan hal fatal apabila tidak segera ditangani dengan baik.
"Misalnya, pasien datang dengan keadaan kadar hemoglobin (HB) nya tiga itu kan sangat rendah dan bahaya.
Jika HB terus-terusan rendah, maka akan terjadi komplikasi di dalam tubuh pengidap thalasemia," ujar dr. Asri.
Baca Juga: Gejala Thalasemia Orang Dewasa dengan Anak-anak Apakah Sama? Begini Penjelasan Dokter
Misalnya, bisa di liver, hati, jantung, sel kelenjar, dan sebagainya Moms.
"Komplikasinya bisa di liver, limpah, jantung, di sel-sel kelenjar untuk pembentuk hormon, sel pankreas, dan sebagainya," ungkap dr. Asri dalam wawancara ekslusif bersama Nakita, Senin (9/5/2022).
dr. Asri menekankan, thalasemia bisa membuat tumbuh kembang anak menjadi tidak bagus.
Serta, bisa jadi pemicu utama anak mengalami stunting.
Selain itu, bentuk wajah anak pengidap thalasemia pun akan mengalami perubahan yang memprihatinkan apabila tidak segera mendapat penanganan yang baik dari dokter.
"Yang jelas tumbuh kembang anaknya menjadi tidak bagus. Anaknya menjadi pendek, perutnya buncit, dengan wajah yang khas, dahinya menonjol, tulang rahangnya juga menonjol, jarak antara kedua mata jauh, tulang pipinya menonjol," sambung dr. Asri.
dr. Asri mengatakan, cara membuat tumbuh kembang anak pengidap thalasemia tetap berjalan baik adalah dengan menjaga HB.
HB pengidap thalasemia tidak boleh di bawah 9. Apabila di bawah angka 9, maka anak harus segera melakukan transfusi darah.
"Kita harus jaga HB nya itu tidak boleh di bawah 9. Jika di bawah 9, maka harus transfusi, diberikan kelasi besi, diberikan vitamin yang lain," tutup dr. Asri.
Baca Juga: Supaya Tak Berkepanjangan, Begini Cara Mengatasi Rasa Sedih pada Anak Pengidap Thalasemia
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR