Nakita.id - Presenter sekaligus pelawak Ruben Onsu belum lama ini didiagnosis mengidap suatu penyakit serius.
Penyakit tersebut bernama Empty Sella Syndrome yang menyerang fungsi otak.
Kondisi ini membuat Ruben harus mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Mengutip dari Mount Sinai, Empty Sella Syndrome adalah suatu kondisi di mana terjadinya penyusutan dari kelenjar pituitary atau hipofisis.
Kelenjar pituitari adalah kelenjar yang berukuran kira-kira sebesar kacang yang terdapat di dasar otak.
Tepatnya terletak di dalam sebuah ruang yang disebut Sella.
Ketika kelenjar tersebut menyusut menjadi rata, keberadaannya tidak bisa terlihat saat dilakukan MRI.
Hal inilah yang membuat penyakit tersebut dinamakan Empty Sella Syndrome yang artinya Sindrom Sella Kosong.
Moms, yuk kenali lebih dalam mengenai penyakit yang diidap oleh Ruben Onsu.
Ketahui apa saja penyebab, gejala, dan penanganannya.
Penyebab Penyakit Empty Sella Syndrome
Penyebab kelenjar pituitari menjadi menyusut adalah adanya cairan serebrospinal (CSF) yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.
Ketika Sella kosong, CFS ini bocor ke dalam sella tursika dan memberi tekanan pada hipofisis.
Tekanan ini kemudian menyebabkan kelenjar pituitari menjadi menyusut atau rata.
Gejala Empty Sella Syndrome
Gejala dari Empty Sella Syndrome di antaranya adalah sebagai berikut:
Sering sakit kepala, lelah, menstruasi tidak teratur/tidak menstruasi, masalah ereksi, penurunan atau kehilangan hasrat untuk berhubungan seks (libido rendah), dan keluarnya puting susu.
Karena gejalanya tidak terlalu terlihat, perlu dilakukan tes kesehatan untuk mengetahui apakah seseorang benar-benar mengidap penyakit ini.
Pada dasarnya, sindrom ini banyak ditemukan ketika seseorang melakukan MRI atau CT Scan bagian kepala.
Penanganan Empty Sella Syndrome
Empty Sella Syndrome terbagi menjadi 2 jenis yakni primer dan sekunder.
Primer, artinya sindrom ini terjadi ketika salah satu lapisan yang menutupi bagian luar otak menonjol ke dalam sella dan menekan hipofisis.
Sementara sekunder, terjadi ketika sella kosong karena kelenjar pituitari telah rusak oleh tumor, terapi radiasi, operasi, atau trauma benturan tertentu.
Penanganan untuk jenis primer, tidak ada pengobatan yang harus dilakukan apabila fungsi hipofisis normal.
Obat-obatan dapat diresepkan untuk mengobati kadar hormon tubuh yang tidak normal.
Sementara untuk jenis sekunder, pengobatan dilakukan untuk mengganti hormon yang hilang.
Dalam beberapa kasus, tindakan bedah diperlukan untuk memperbaiki Sella dan mencegah CSF bocor ke area hidung dan sinus.
Meski terkesan serius, namun ternyata penyakit ini, khususnya untuk jenis primer tidak mempengaruhi angka harapan hidup.
Baca Juga: Bikin Mewek, Sarwendah Tulis Pesan Ini untuk Ruben Onsu yang Sedang Berobat 'We Love You So Much'
Artikel ini telah tayang di Kompas dengan judul "Mengenal Apa Itu Empty Sella Syndrome, Penyakit yang Diderita Ruben Onsu"
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR