Nakita.id - Saat hamil, tubuh Moms rentan terkena penyakit infeksi.
Infeksi saat hamil dikhawatirkan bisa membahayakan kesehatan ibu hamil dan janin.
Sebagai langkah pencegahan, ketahui apa saja jenis infeksi saat hamil.
Perubahan hormon dan sistem imun saat hamil bisa membuat ibu hamil gampang sakit, termasuk terkena penyakit infeksi.
Beberapa infeksi ini dapat ditularkan ibu hamil pada bayinya melalui plasenta atau pada saat proses persalinan.
Apa saja, ya?
Merangkum dari NHS, berikut 5 jenis penyakit infeksi saat hamil yang bisa membahayakan janin.
Rubella atau nama lainnya adalah campak jerman yang bisa terjadi saat kehamilan
Apabila Moms terinfeksi saat 4 bulan pertama kehamilan, maka dampaknya serius.
Diantaranya, termasuk cacat lahir pada bayi dan keguguran.
Infeksi ini dapat dicegah dengan vaksinasi MMR (campak, gondok, dan rubella).
Baca Juga: Mirip Morning Sickness, Penyakit ini Justru Lebih Parah dan Bisa Sebabkan Kelahiran Prematur
Hepatitis B adalah virus yang menginfeksi hati.
Pengidap hepatitis B tidak menunjukkan gejala.
Tetapi, perlu Moms ketahui kalau hepatitis B dapat menginfeksi orang lain.
Virus ini menyebar melalui hubungan seks dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom.
Atau, bisa juga melalui kontak langsung dengan darah orang yang terinfeksi.
Mengidap hepatitis B atau terinfeksi selama kehamilan, maka ibu dapat menularkan infeksi ke bayi saat lahir.
Virus hepatitis C juga menginfeksi hati dan sama-sama tidak bergejala.
Hepatitis C ditularkan melalui kontak langsung dengan darah orang yang terinfeksi.
Penularannya bisa juga karena berbagi jarum suntik dengan orang yang terkontaminasi darah.
Pengidap hepatitis C saat hamil dapat menularkan infeksi ini ke bayi.
Kendati demikian, risikonya memang lebih rendah dibandingkan hepatitis B atau HIV.
Baca Juga: Para Ibu Hamil Harus Tetap Waspada! Beberapa Penyakit Ini Bisa Muncul di Masa Kehamilan
Penyakit infeksi saat hamil berikutnya adalah herpes.
Infeksi herpes ditularkan melalui luka, ludah, atau cairan kelamin orang yang terinfeksi.
Infeksi awal ditandai dengan lecet atau luka lepuh pada alat kelamin.
Apabila penularan terjadi di trimester satu dan dua, maka bisa menyebabkan keguguran.
Sedangkan, jika terjadi di trimester tiga, bisa meningkatkan risiko janin tertular herpes.
Untuk mengurangi risiko menularkan herpes ke bayi, dokter akan merekomendasikan operasi caesar.
CMV adalah jenis virus dalam kelompok herpes.
Infeksi ini dapat menyebabkan luka dan cacar air pada ibu hamil.
Selain itu juga dapat menyebabkan gangguan pada janin, apalagi jika sebelumnya Moms belum pernah mengalami infeksi ini.
Infeksi CMV saat hamil dapat menyebabkan bayi mengalami epilepsi, gangguan pendengaran, kebutaan, hingga kesulitan belajar.
Nah, itu dia Moms 5 penyakit infeksi saat hamil yang bisa membahayakan janin.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR