Nakita.id - Selama ini kita mengenal peran bidan yakni membantu persalinan para ibu hamil.
Namun, bidan juga diharapkan berperan penting dalam pencegahan dan penurunan angka stunting.
Kira-kira apa saja peran bidan dalam pencegahan stunting?
Sebelumnya kenali dulu apa itu stunting Moms.
Menurut Kemenkes (Kementerian Kesehatan) Republik Indonesia, stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang ditandai dengan tubuh pendek.
Penderita stunting umumnya rentan terhadap penyakit, memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal, serta produktivitas rendah.
Tingginya prevalensi stunting dalam jangka panjang akan berdampak pada kerugian ekonomi bagi Indonesia.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan pasal 46 menjelaskan tentang tugas bidan.
Tugas bidan meliputi pelayanan kesehatan ibu dan anak, reproduksi perempuan, dan keluarga berencana.
Didalamnya termasuk pencegahan stunting sebagai pelayanan dari kesehatan ibu dan anak.
Nah Moms, yuk simak apa saja peran bidan dalam pencegahan stunting.
Melansir dari laman resmi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, bidan harus terlibat dalam upaya Penurunan Prevalensi Balita Pendek (Stunting).
Upaya ini harus dilaksanakan sejak ibu sedang hamil sampai waktunya persalinan.
Pada ibu hamil, bidan bisa memantau kesuksesan 1.000 hari pertama kehidupan anak, jaminan mutu ANC terpadu, dan meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan.
Serta penyelenggara program pemberian makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien (TKPM) serta pemberantasan kecacingan.
Sedangkan peran bidan terhadap balita yakni dengan cara pemantauan pertumbuhan, Pemberian Makanan Tambahan (PMT), dan simulasi dini perkembangan anak.
1000 HPK merupakan periode percepatan tumbuh kembang anak (gold period).
Periode ini dimulai sejak 280 hari kehamilan sampai masa balita selama 720 hari atau sekitar 2 tahun.
Apabila pada 1000 HPK ini tidak berjalan dengan baik, maka anak dapat menjadi stunting (kerdil/ gagal tumbuh kembang)
Yang nantinya akan menjadi lost generation (generasi otak kosong).
Program utama untuk mendukung optimalisasi 1000 HPK adalah dengan pemberian ASI eksklusif pada bayi baru lahir hingga usia 6 bulan.
Sebab ASI merupakan makanan utama dan pratama bagi bayi dan sangat penting bagi perkembangan otaknya.
Baca Juga: Kegiatan Pencegahan Stunting di Puskesmas Apa Saja? Ini Penjelasannya
Bidan berperan penting dalam memberikan pelayanan ANC (Antenatal care) terpadu dan meningkatkan persalinan di fasilitas kesehatan.
ANC adalah pemeriksaan kehamilan yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal.
Sehhingga ibu mampu menghadapi masa persalinan, nifas, menghadapi persiapan pemberian ASI secara eksklusif, serta kembalinya kesehatan alat reproduksi dengan wajar.
Pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali, yaitu 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua, dan 2 kali pada trimester ketiga.
Pendampingan ini merupakan bagian dari kesuksesan 1000 hari pertama kehidupan anak untuk mencegah stunting.
Bidan dapat memberikan edukasi terkait penyusunan menu makan dengan kaidah gizi seimbang.
Diantaranya dengan melakukan program pemberian makanan tinggi kalori, protein, dan mikronutrien (TKPM) serta pemberantasan kecacingan.
Selain itu pada balita juga dilakukan program pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Biasanya bidan yang ada di posyandu berperan penting dalam kesuksesan program ini.
Sebagai bagian dari tenaga kesehatan, bidan memang memiliki peran yang strategis dalam mempercepat penurunan angka stunting.
Demi mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, dan berkualitas bidan diharapkan menjadi garda terdepan dalam pemberian edukasi gizi untuk keluarga.
Baca Juga: Cegah Stunting dengan Kreasi Menu PMT Posyandu Balita, Sehat dan Bergizi
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR