Nakita.id - Tahukah Moms, Hari Osteoporosis Sedunia atau World Osteoporosis Day (WOD) diperingati setiap tanggal 20 Oktober.
Momen tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global tentang pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.
Dalam rangka menyambut Hari Osteoporosis Sedunia, yuk kita mengenal lebih banyak mengenai penyakit osteoporosis.
Ketahu juga apa saja gejala, penyebab, dan tindakan pencegahan untuk kondisi ini.
Mengutip dari NHS, osteoporosis adalah kondisi kesehatan yang membuat tulang jadi lemah, rapuh dan mudah patah.
Penyakit ini tidak terdeteksi, biasanya diketahui ketika penderitanya jatuh atau mengalami benturan tiba-tiba yang menyebabkan tulang patah (fraktur).
Patah tulang merupakan tanda awal terjadinya osteoporosis, kemudian menyebabkan postur bungkuk.
Sebab ketika tulang tulang belakang telah patah, sulit untuk menopang berat tubuh.
Terkadang batuk atau bersin dapat menyebabkan tulang rusuk atau salah satu tulang belakang patah.
Tulang mudah patah karena massa tulang rendah atau rapuh, serta adanya gangguan pada struktur mikro tulang dan degradasi jaringan tulang.
Berikut adalah gejala osteoporosis yang bisa dideteksi sejak dini.
Baca Juga: 5 Makanan yang Bagus untuk Kesehatan Tulang, Bisa Bebas dari Osteoporosis di Usia Tua
Mengutip dari Mayo Clinic, osteoporosis dikenal sebagai penyakit sunyi atau silent disease.
Hal ini karena penderitanya tidak merasakan gejala apapun pada tahap awal penyakit.
Namun, begitu tulang mulai melemah, berikut gejala yang bisa dialami:
- Sakit punggung, disebabkan oleh tulang belakang patah atau kolaps
- Kehilangan tinggi badan dari waktu ke waktu
- Postur bungkuk
- Tulang mudah patah
Osteoporosis disebabkan oleh menurunnya kemampuan tubuh dalam meregenerasi tulang sehingga kepadatan tulang berkurang.
Penurunan kemampuan regenerasi ini biasanya dimulai saat seseorang memasuki usia 35 tahun.
Selain faktor usia, ada beberapa faktor lain yang bisa meningkatkan risiko terjadinya osteoporosis.
Misalnya, seperti kekurangan vitamin D, gangguan hormon, jarang berolahraga, konsumsi obat-obatan tertentu, serta kebiasaan merokok.
Baca Juga: Di Hari Osteoporosis Sedunia, Wanita Wajib Ketahui 3S untuk Cegah Osteoporosis Sejak Dini
Pria dan wanita usia 18-50 membutuhkan 1.000 miligram kalsium sehari.
Jumlah harian ini meningkat menjadi 1.200 miligram ketika wanita berusia 50 tahun dan pria berusia 70 tahun.
Sumber kalsium yang baik meliputi, produk susu rendah lemak, sayuran berdaun hijau, salmon, sarden, serta olahan kedelai seperti tahu tempe.
Vitamin D meningkatkan kemampuan tubuh untuk menyerap kalsium dan meningkatkan kesehatan tulang.
Kita bisa mendapatkan vitamin D dari sinar matahari dan dari makanan termasuk minyak ikan cod, ikan trout dan salmon.
Kebanyakan orang membutuhkan setidaknya 600 unit internasional (IU) vitamin D dan jadi 800 IU sehari setelah usia 70 tahun.
Olahraga dapat membantu membangun tulang yang kuat dan memperlambat pengeroposan tulang.
Kombinasikan latihan kekuatan, latihan menahan beban, dan latihan keseimbangan.
Latihan kekuatan membantu memperkuat otot dan tulang di lengan dan tulang belakang bagian atas.
Latihan menahan beban, seperti berjalan, joging, berlari, memanjat tangga, lompat tali, bisa memperkuat tulang kaki, pinggul, dan tulang belakang bagian bawah .
Latihan keseimbangan seperti tai chi dapat mengurangi risiko jatuh terutama seiring bertambahnya usia.
Social Bella 2024, Dorong Inovasi dan Transformasi Strategis Industri Kecantikan Indonesia
Penulis | : | Kintan Nabila |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR