Ini bisa dilakukan sejak trimester ketiga kehamilan, kemudian mulai lagi setelah hari ketiga melahirkan.
Kalau ASI tak keluar sama sekali, harus didiskusikan lagi dengan ahli kebidanannya.
Bisa entah karena minumnya kurang banyak atau makannya, atau Moms kurang confident.
Ingat, faktor psikologis juga berpengaruh. Semakin cemas Moms, semakin tak keluar ASI-nya.
Itulah mengapa, saat memberikan ASI pun harus diperhatikan suasananya; harus dalam ruang yang tenang, tak banyak ngobrol, boleh sambil mendengarkan musik klasik.
Moms pun harus rileks dan posisi menyusui harus betul: perut bayi bertemu dengan perut Moms, tidak asal taruh bayinya karena bisa lecet-lecet puting ibunya.
Dengan demikian, ASI akan lancar keluar dan Si Kecil pun bisa mengonsumsinya.
Yang jelas, Moms, sekalipun ASI belum keluar, tetap harus diisapkan pada bayi.
Tujuannya, agar bayi belajar mengisap dan Moms pun belajar menyiapkan dirinya untuk memproduksi ASI.
Jadi, jangan malah cepat-cepat memberikan PASI (pengganti ASI atau susu formula) lantaran takut Si Kecil akan kelaparan.
Hingga 2X24 jam pertama, tanpa makan apa pun, bayi bisa bertahan hidup, kok. Nah, tak ada yang perlu dikhawatirkan, bukan?
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR