Nakita.id – Ada beberapa cara menjaga kehamilan tetap sehat yang bisa dilakukan oleh para ibu hamil.
Cara menjaga kehamilan tetap sehat dibutuhkan bukan hanya untuk menyehatkan janin saja.
Ibu hamil pun perlu melakukan cara menjaga kehamilan tetap sehat untuk dirinya sendiri.
Sering kali ibu hamil ingin memperoleh bayi yang sehat dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi ibu hamil sering kali lengah.
Pasalnya dalam menjalani kehamilan yang sehat ibu bukan cuma harus sehat raga, tapi juga jiwanya.
Tentunya kita semua memahami, selama bayi ada di rahim ibu, segala sesuatunya masih tergantung pada bagaimana keadaan si ibu.
Karenanya, mudahlah dimengerti bahwa untuk mendapatkan bayi yang sehat, kehamilan yang sehat merupakan persyaratan yang harus dipenuhi.
1. Persiapkan diri untuk kehamilan
Rahim dan tubuh seorang calon ibu adalah “rumah” tempat bayi dibesarkan selama proses kehamilan berlangsung. Dengan demikian, bagaimana kondisi kesehatan si ibu sangat menentukan optimal-tidaknya si bayi tumbuh dan berkembang di kandungan.
Karenanya, sangat penting menciptakan kondisi seideal mungkin. Terutama pada trimester I, di mana saat itu merupakan masa paling pesat pembentukan organ dan perkembangan janin.
Untuk itu, calon ibu harus mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi.
Baca Juga: Ini Dia Beberapa Hal yang Wajib Dilakukan oleh Ibu Hamil Tapi Jarang Diketahui
Konsultasilah ke dokter kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan, agar dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan (seperti infeksi toksoplasma, kekurangan gizi, gangguan hormonal, dan lainnya), hingga dapat menanganinya sebelum kehamilan berlangsung.
Kesiapan psikis calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan. Perlu disadari, adanya kehamilan dan kelahiran seorang anak, tak mungkin tidak akan mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan sehari-hari.
Jadi, bila memang belum hamil dan merasa belum cukup siap, kehamilan masih dapat ditunda sampai merasa lebih siap.
Namun bila kehamilan telah terjadi, tentunya proses kehamilan selanjutnya hingga kelahiran si kecil tak dapat ditunda lagi, kan?
Yang dapat dilakukan adalah menerima kehamilan tersebut dan menjalaninya secara sehat.
2. Pola hidup sehat
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol, minum kopi, makan makanan dengan gizi tak seimbang, penggunaan obat secara sembarangan, bahkan penggunaan obat-obatan terlarang.
Kebiasaan merokok merupakan salah satu penyebab berbagai gangguan pada janin. Di antaranya, peningkatan risiko keguguran pada trimester awal, perdarahan di trimester akhir, gangguan pertumbuhan janin sampai kecacatan.
Jadi, selain si ibu tak boleh merokok, ia pun tak boleh menjadi perokok pasif karena dampaknya sama saja. Ini berarti, sang suami pun harus menghentikan kebiasaan merokoknya.
Demikian pula dengan kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol selama kehamilan. Alkohol sangat cepat diserap dan masuk ke aliran darah, yang tentunya akan sampai pula pada tubuh sang janin.
Dampaknya, pertumbuhan janin terganggu hingga akhirnya ia akan memiliki pertambahan BB yang lebih rendah dari normal.
Baca Juga: Persyaratan Naik Pesawat untuk Ibu Hamil dan Ibu yang Membawa Bayi, Simak Ketentuannya
Baik sebelum maupun setelah kelahiran. Bahkan untuk konsumsi alkohol yang lebih banyak lagi, akan menyebabkan kelainan yang disebut fetal alcohol syndrome, yaitu bayi dilahirkan dengan berbagai kelainan jantung, sistem saraf pusat, retardasi mental, dan aneka kelainan di daerah wajah.
Kebiasaan minum kopi dan makan makanan dengan gizi tak seimbang juga akan memberi pengaruh tak baik.
Konsumsi kopi yang berlebihan dicurigai menyebabkan gangguan pertumbuhan pada janin, selain memberi dampak peningkatan metabolisme padanya.
Sedangkan dalam hal asupan gizi yang kurang baik dan kurang seimbang, sudah tentu akan menyebabkan suplai kebutuhan gizi untuk pertumbuhan sang bayi jadi tak terpenuhi dengan baik.
Penggunaan obat-obatan secara sembarangan jelas berdampak kurang baik. Beberapa jenis antibiotik memberi dampak buruk pada pertumbuhan janin.
Bahkan penggunaan suplemen vitamin dan mineral pun tak boleh sembarangan. Karenanya, sebelum menggunakan obat apa pun, konsultasikan lebih dulu kepada dokter.
3. Jaga tubuh dari serangan penyakit
Ada beberapa penyakit yang kalau sampai mengenai ibu hamil akan memberikan dampak buruk. Di antaranya, rubella, varicella, dan hepatitis.
Oleh karena itu, usahakanlah agar tubuh selalu terhindar dari penyakit-penyakit yang bisa menginfeksi.
Pun untuk penyakit-penyakit/kelainan di dalam diri si ibu, seperti diabetes melitus (sakit gula). Memang tak mudah untuk menanganinya, tapi sebisa mungkin kita harus melakukan upaya agar jangan sampai keadaan tersebut mengganggu kehamilan.
Jika kadar gulanya tak terkendali, misalnya, dapat menyebabkan berbagai masalah pada bayi, seperti kelainan metabolik dan bayi menjadi besar melebihi ukuran normal (makrosomia).
Baca Juga: Apa Benar Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Makanan yang Dibakar?
Padahal, bila saja kadar gula darah si ibu ini dapat selalu terkontrol dengan baik dan selalu dilakukan pemeriksaan kehamilan secara baik, dampak akibat sakit gula pada kehamilan ini dapat diminimalisir, sehingga komplikasi yang terjadi tidak berat.
4. Cegah timbulnya penyulit kehamilan
Selama kehamilan berlangsung, tubuh mengalami berbagai perubahan yang sifatnya fisiologis, seperti mual-muntah, sembelit, rasa lelah, keram otot dan sebagainya.
Kendati normal terjadi pada kehamilan, tapi bila keadaan ini didiamkan dan tak ditangani, lama-kelamaan akan berlarut menjadi patologis atau tak normal juga.
Oleh karena itu, tetap perlu penanganan agar tak menjadi semakin parah.
Baca Juga: Perlu Ibu Hamil Tahu, Ini Perbedaan USG 2D, 3D dan 4D Serta Masing-masing Fungsinya
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR