Nakita.id - Bagaimana tips memilih dan menyimpan keju yang tepat? Simak penjelasannya berikut ini Moms.
Keju salah satu makanan yang jadi kesukaan banyak orang, termasuk anak-anak.
Namun terkadang kita kesulitan untuk memilih dan menyimpan keju supaya tetap awet.
Makin lunak teksturnya, keju makin cepat rusak dan berbau. Contoh: cottage cheese, cream cheese, dan roquefort.
Perhatikan tanggal kedaluwarsanya. Bila keju tak habis digunakan, masukkan dalam wadah tertutup, lalu simpan di kulkas (tahan 7-8 hari).
Bila disimpan dalam suhu kamar/ruang dalam waktu lama, keju cepat membusuk.
Untuk jenis keju keras, parut sisanya, masukkan dalam kantung plastik atau wadah tertutup, simpan di freezer (tahan 23 bulan).
Pilih keju yang dibungkus satu per satu agar lebih tahan lama. Bungkus plastik biasanya dilapisi lilinnya hingga keju tak cepat rusak oleh suhu yang terlalu dingin.
Ciri keju yang tak layak dikonsumsi lagi atau rusak adalah bila disimpan di kulkas tampak kering dan retak-retak, sedangkan bila disimpan di suhu kamar akan berjamur dan mengeluarkan lendir.
Jenis-jenis keju
Kebanyakan negara di Eropa menghasilkan keju dengan cirinya sendiri-sendiri.
Baca Juga: Biar Tak Bosan, Yuk Mengenalkan Keju Sebagai Makanan Selingan Anak
Namun, dari ratusan jenis keju yang diproduksi hanya beberapa yang populer di dunia. Inilah di antaranya.
Permesan
Inilah keju yang keras dan tua dari Italia. Bisa disimpan bertahun-tahun, biasanya lebih dari 3 tahun.
Makin keras kejunya, rasanya pun makin asin. Biasanya digunakan untuk taburan. Keju permesan yang muda bisa langsung dimakan.
Cheddar
Asalnya dari Inggris, bercita rasa lembut sampai tajam, tergantung umurnya. Berwarna kuning pucat sampai oranye.
Yang tua lebih disukai, cita rasanya tajam dan warnanya menarik; yang muda agak lunak cita rasanya lembut, dan warnanya pucat.
Keju ini digunakan untuk hidangan pembuka, sandwich, kudapan, atau masakan.
Edam
Keju tua khas Belanda ini cita rasa dan aromanya makin tajam jika bertambah tua, pun warnanya makin gelap (kuning keemasan), dan teksturnya mulai berbutir-butir.
Biasanya keju ini diolah lebih dulu, baru digunakan, entah dalam hidangan pembuka dan penutup, sandwich, snack, maupun segala jenis masakan.
Baca Juga: Makanan Ibu Menyusui Sandwich Daging Keju, Enak Bikin ASI Melimpah
Emmenthaler
Berasal dari Swiss. Ciri khasnya: berlubang-lubang besar.
Cita rasanya lembut dan beraroma buah-buahan atau kacang.
Digunakan untuk salad, sandwich, pizza, snack, makanan penutup dan aneka masakan lain.
Cottage Cheese
Jenis keju lunak asal Belanda ini terbuat dari susu skim. Ia termasuk keju muda, teksturnya kental, dan rasanya sedikit asam.
Digunakan untuk salad, sandwich, snack, lasagna dan aneka masakan lain.
Bisa juga ditambah krim atau bumbu untuk mempertajam aroma.
Mascarpone
Yang ini juga dari Italia, biasa disebut cream chesee. Rasa dan rupanya segar, serta teksturnya lunak seperti mentega.
Bercita rasa manis seperti krim dan tak asin. Digunakan untuk sandwich, saus salad dan untuk membuat Tiramisu.
Baca Juga: Menu Pisang Bakar Cokelat Keju, Resep Makanan Memperlancar ASI Favorit Ibu Menyusui
Roquefort
Lebih dikenal dengan nama blue cheese atau keju biru dari Perancis.
Dibuat dari susu domba. Yang sudah disimpan lama atau berumur tua akan terasa setengah keras.
Warnanya putih dengan guratan-guratan kapang biru dan berlubang-lubang kecil.
Cita rasanya tajam menyengat, di lidah teksturnya terasa lembut.
Biasanya disajikan untuk makanan pembuka dilengkapi anggur atau untuk snack, sandwich dan makanan penutup.
Mozarella
Bentuknya persegi, biasanya berlubang-lubang, berasal dari Belanda.
Keju ini termasuk jenis lunak dengan cita rasa lembut.
Biasanya disajikan untuk taburan pizza dan dessert.
(Sumber: Tabloid Nakita)
Bantu Kurangi Tanda Penuaan Dini, Collagena Hadir Penuhi Kebutuhan Kolagen Sebagai Kunci Awet Muda
Penulis | : | Poetri Hanzani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR